6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Rencana Pembangunan Mal dan GOR di Samping SMPN 1 Siantar, Kepsek: Sah-sah Saja!

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Ditundanya pelaksanaan pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) Kota Pematang Siantar, menuai pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah tidak layaknya pembangunan mal di area GOR yang berada dekat lingkungan sekolah.

Kepala satuan pendidikan yang berdekatan dengan GOR, yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pematang Siantar, Edy Saragih mengatakan, pembangunan GOR Pematang Siantar harus dilakukan supaya lebih layak dari sebelumnya. Dimana GOR itu nantinya menjadi pusat pembinaan atlet asal Kota Pematang Siantar.

“Kami setuju sekali kalau GOR itu dibangun kembali menjadi lebih bagus. Selain itu juga untuk menyambut datangnya Pekan Olahraga Nasional nanti,” ujarnya, Rabu (28/9/22).

Baca Juga:Terkait Pembangunan GOR Siantar, DPRD Berharap Wali Kota Konsisten

Dikatakan Edy, kondisi gedung tersebut saat ini semakin memprihatinkan dan bertambah buruk saat musim hujan. Bangunan GOR itu selama ini seperti bangunan yang mangkrak dan terbengkalai. Sehingga menjadi tempat orang-orang berbuat hal yang negatif atau tidak benar. Kalau pembangunan tersebut mengganggu sekolah dikarenakan dekat dengan bangunan gedung SMP Negeri 1, menurutnya pihak pengembang sudah berpikir dan pasti bekerja secara profesional.

“Mereka tahu mana kala nanti pekerjaan mereka yang mengganggu kegiatan sekolah, mereka bisa mengerti dan melaksanakan di luar daripada jam pembelajaran sekolah atau saat pulang sekolah,” ujarnya.

Lantas, jika nanti ada mal di samping SMP Negeri 1, apakah bisa dipastikan murid-murid tidak nongkrong atau bolos ke lokasi? Menurut Edy, itu tidak bisa dijadikan alasan.

Baca Juga:Pembangunan GOR Siantar Ditunda

“Itu kan gak jadi alasan, sebab sekolah ini sekelilingnya sudah dipagar dan ditembok. Tidak ada aksesnya untuk bisa cabut ke gedung sebelah (GOR- red). Pintu akses masuk dan keluar hanya ada satu arah saja, itupun dijaga sekuriti bersama guru yang piket. Dan yang pasti siswa-siswi SMP Negeri 1 tidak pernah diizinkan keluar sekolah saat jam pelajaran dilaksanakan,” tambahnya.

“Jadikan, prinsipnya kita sah-sah saja dan setuju. Di sisi lain, apabila nanti ada dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberi ke sekolah, ini kan juga ada timbal balik atau sumbangsih untuk sekolah. Tentunya akan meningkatkan taraf hidup masyarakat, termasuk pendidikan anak-anak di SMP Negeri 1,” kata Edy.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles