12.6 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Poda Na Lima, Pedoman Membangun Wisata Danau Toba

Simalungun | MISTAR.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang menggelar bimbingan teknis (Bimtek) Sapta Pesona di kawasan destinasi super prioritas Danau Toba. Bimtek berlangsung di aula Hotel Inna Parapat, Kelurahan Tiga Raja, Kabupaten Simalungun, Rabu (4/12/19).

Bimtek Sapta Pesona diikuti 75 pelaku usaha dan pegiat pariwisata, serta instansi terkait kepariwisataan yang ada di Kabupaten Simalungun.

Kegiatan itu dibuka Staff Ahli Pemerintahan dan Kesra, Akmal Siregar, SKom, MSi mewakili Bupati Simalungun, didampingin Dosen Poltekpar Palembang, Zainal Arifin, SSt.Par.MM, Pudir I Poltekpar Medan, Dr.Femmy Indriany Dalimunthe.

Sambutan bupati Simalungun dibacakan Akmal Siregar, mengatakan, Bimtek tersebut sinergi antara masyarakat dan dunia industri pariwisata, dimana masyarakat sebagai garda terdepan, yang akan menjadi potret keramah tamahan dari daerah tujuan wisata.

Dengan adanya, kegiatan ini, masyarakat nantinya diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan mengembangkan SDMnya.

Khususnya bagi masyarakat yang ada di sekitar kawasan Danau Toba, dengan tujuan Danau Toba tidak lagi dipandang hanya kaya sumber daya alam, tapi juga kaya SDM.

Dengan begitu, para pelaku usaha wisata menjadi lebih handal dalam pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung serta menerapkan Sapta Pesona.

Akmal Siregar juga mengharapkan, para peserta sungguh-sungguh dalam mengikuti Bimtek, karena para pelaku wisata sangat menentukan untuk kemajuan sektor pariwisata.

“Untuk membangun pariwisata di kawasan Danau Toba, khususnya di Kota wisata Parapat, tak cukup hanya Sapta Pesona saja, namun kita orang Batak memiliki falsafah Poda Na Lima, yakni paias rohamu (bersihkan hatimu), paias pamatangmu (bersihkan badanmu), paias paheanmu (bersihkan pakaianmu), paias bagasmu (bersihkan rumahmu) dan paias alamanmu (bersihkan lingkunganmu),” kata Akmal Siregar

Sementara itu nara sumber dari Poltekpar Medan, Dr.Femmy Indriany Dalimunthe, dalam paparanya menyampaikan, agar masyarakat selalu mengembangkan objek-objek wisata yang ada di daerah masing-masing.

Selain itu, masyarakat juga harus memberikan kesan pertama yang mampu membuat wisatawan nyaman berada di Danau Toba, yaitu dengan 4S: Senyum, Sapa, Salam dan Sentuhan.

“Dan, harus tertanam juga dalam diri anda, untuk menggunakan magic words dalam dunia pariwisata,” ujar Femmy.

Dalam kesempatan yang sama, dosen Poltekpar Palembang Zainal Arifin, menambahkan, peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata mutlak dibutuhkan.

“Jika ingin pariwisata Danau Toba mendunia, dan menjadi destinasi pariwisata Internasional, pelayanan prima adalah hak mutlak untuk memajukan wisata. Keramahtamahan adalah salah satu kunci terpenting dalam pengembangan kepariwisataan. Sebab, keindahan alam serta kekayaan budaya yang dimiliki suatu daerah akan sirna ketika wisatawan tidak mendapatkan keramahtamahan, dan pelayanan prima di daerah wisata tersebut,” paparnya.

Zainal Arifin, menembahkan, pemerintah pusat memilih Danau Toba menjadi 5 super prioritas pembangunan kawasan strategis pariwisata Nasional, tentu karena memiliki alasan kuat, diyakini nantinya mampu menjadi pendapatan utama negara.

Zainal Arifin, yang juga dosen di Akpar Pelembang itu mengatakan, ada 4 faktor dasar pariwisata yang harus kita miliki sebagai pelaku wisata. Yaitu, harus mau melayani orang lain serta ikhlas menyapa, punya keahlian dan perilaku sesuai bidangnya, memiliki rasa memiliki dan tanggungjawab, dan memiliki keyakinan bahwa kesuksesan usaha wisata itu berasal dari tamu.(hm02)

Penulis : Karmel Sitanggang

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles