Dikatakan Muldri, bakal calon yang akan bertarung nantinya memiliki latar belakang yang berbeda, baik akademisi, praktisi, pengusaha ataupun politisi.
Jika bakal calon kerap menampilkan gelar akademik, Muldri menyarankan agar dalam berkampanye maupun sosialisasi, sosok tersebut lebih baik mengedepankan diskusi dibanding hal lainnya.
“Tidak bisa kita pungkiri kalau kita masih ada politik uang. Dan kalau bakal calon itu menyematkan gelar yang panjang di belakang namanya, lebih baik politik uang itu dihindari dan lebih melakukan pendekatan melalui diskusi,” terangnya.
Baca juga:Â Bakal Maju Pilkada Siantar 2024, Koni Siregar Mengaku Ditawari
Kemudian pencitraan diri juga, sebut Muldri merupakan hal yang tak bisa dilepaskan. Pemilih akan lebih mengingat sosok bakal calon yang mencitrakan dirinya laiknya seorang yang sopan santun, berwibawa dan berkarakter.
Pemimpin, lanjut Muldri juga harus memiliki etika dan simpati yang besar kepada masyarakat. Dalam kepemimpinan, etik sebagai penyelenggaraa negara harus dijunjung tinggi. (Gideon/hm20)
