Pematang Siantar, MISTAR.ID
Permintaan pernak-pernik Lebaran di Kota Pematangsiantar mulai meningkat menjelang hari Raya Idul Fitri 1445 H. Perajin pernak-pernik Ricki Toreh mengatakan dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi peningkatan yang cukup tinggi hingga 40 persen.
Ricki mengungkapkan hal itu saat ditemui di lapak dagangannya, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Sitalasari, Senin (25/3/24).
sudah lama berkecimpung sebagai perajin sekaligus pedagang pernak-pernik. Hampir seluruh barang dagangannya dibuat dari barang bekas.
Meskipun harus bersaing dengan barang buatan pabrik, pernak-pernik Ricki tetap memikat hati masyarakat di bulan Ramadhan. Sebab ada beberapa barang yang kualitasnya lebih baik dibanding buatan pabrik.
Baca juga:Â Anggota DPRD Siantar Sebut PD PAUS Dipertahankan Tanpa Kepastian
“Seperti bedug. Kalau buatan pabrik, mereka harus mengeluarkan ongkos yang lebih besar,” ucap Ricki.
Pernak-pernik hasil kerajinan yang dijajakan Ricki Toreh. (f: Gideon/Mistar)
Selain jaminan kualitas, pernak-pernik yang dijajakan juga tergolong relatif murah. Karena bahan baku yang mudah ditemukan dan biaya produksi yang cenderung kecil.
Permintaan yang tinggi itu membuat Ricki harus menambah perajin untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sejumlah pekerja ia gunakan membuat pernak-pernik mulai dari lateks dibentuk ketupat, hiasan lampu hingga bedug.
Baca juga:Â Upaya Pemko Pematangsiantar Menanti Revitalisasi Gedung 4 Pasar Horas
“Sejak awal tahun memang sudah kita kerjakan. Tapi memang karena permintaan yang cukup tinggi membuat kita kewalahan,” ucapnya.
Permintaan itu, kata Ricki berasal dari luar kotan seperti Kota Medan dan Banda Aceh. Barang yang paling banyak diminati yaitu bedug gantung dengan replika ketupat di bawahnya.
“Ada sekitar 60 persen permintaan dari luar kota,” ujarnya.
Dari penuturannya, setiap hari besar, ia membuat pernak-mulai sesuai momen. Namun diakui dia, pernak-pernik bernuansa Ramadhan lebih besar dibanding hari besar lainnya. (Gideon/hm22)
