10.1 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Penjualan Daging Lembu Kian Lesu di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Omset penjualan daging lembu atau sapi kian lesu, baik di Pasar Horas maupun di Pasar Dwikora atau Pajak Parluasan Kota Pematang Siantar.

Hal itu diakui pedagang daging lembu yang ditemui mistar.id. Penyebabnya dinilai karena saat ini sudah memasuki bulan suro, yang dimulai tanggal 19 Juli sampai 16 Agustus 2023.

“Memasuki bulan suro ini memang sudah biasa kalau penjualan itu sepi,” ujar seorang pedagang daging lembu di kios UD Lekerkam yang ada dalam kawasan Pasar Dwikora, Jumat (21/7/23).

Saat ditanya mengenai penjualan daging lembu sebelum memasuki bulan suro, pedagang yang sama itu juga bilang sepi.

Baca juga: Harga Daging Ayam Berangsur Turun, Cabai Melonjak Naik

“Sepi juga, karena kemarin itu kan baru masuk sekolah. Biaya masuk sekolah itu berpengaruh,” tuturnya.

Diceritakannya, sebelum bulan suro, mereka memotong satu ekor lembu per hari untuk dijual dan terjual habis.

“Itu biasanya habis. Tapi, kalau belakangan ini udah agak payah habisnya. Paling kalau ada pesta lah,” ungkap ibu berhijab itu mengakhiri.

Lesunya omset penjualan juga diakui Henri, pedagang daging sapi di Pasar Horas.

Baca juga: Daging Kuda, Makanan Khas Humbahas Menjadi Daya Tarik Masyarakat di PRSU

“Satu ekor itu kadang habis, kadang nggak,” ungkapnya.

Saat ditanya bagaimana sebelumnya? Henri bilang, sama.

“Tapi belakangan ini yang agak parah,” ujarnya.

Selanjutnya, Herman, pedagang daging lembu yang satu komplek dengan Henri di Pasar Horas, juga mengakui lesunya penjualan tersebut. Kepada mistar.id, Herman menjelaskan kaitan Bulan Suro dengan penjualan daging lembu di Kota Pematang Siantar.

“Bulan Suro itu kan kalender jawa. Kota Pematang Siantar itu dikelilingi kebun yang karyawannya banyak suku jawa. Dan tradisi leluhurnya, suku jawa itu agak dipantangkan melakukan hajatan atau pesta di bulan suro, kira-kira itulah pengaruhnya,” terangnya.

Baca juga: Idul Adha 2023, Sahabat Berampu Sumbang 3 Lembu dan 2 Kerbau

Mengenai penjualan tahun 2023, kata Herman, biasa saja. Namun belakangan ini makin menurun.

“Dibanding tahun-tahun yang sebelumnya, penjualan menurun. Dulu masih bisa tiga ekor, tahun ini cuma dua ekor. Sekarang ini, dua ekor pun payah,” ungkap Herman menyebut daging lembu saat ini Rp 120.000 per kilogram.

Omset penjualan yang kian lesu, menurut perkiraan Herman, itu terjadi karena perekonomian yang belum pulih total pasca pandemi Covid-19.

“Sebab sekarang ini, kalau pun banyak yang buka usaha seperti berjualan misalnya, itu bukan pertanda perekonomian yang membaik. Buktinya, kalau kita lihat, ada banyak juga yang tutup, karena minimnya pembeli,” cecarnya.

Baca juga: 3 Resep Sate Daging Kambing Bumbu Juara

Artinya, kata Herman, inti dari semuanya itu adalah daya beli masyarakat.

“Dan daya beli inikan menyangkut perekonomian juga. Untuk itu kita berharap kepada pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Agar lebih ekstra kerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar daya beli masyarakat bisa lebih baik lagi kedepannya,” tutupnya. (Ferry/hm20)

Related Articles

Latest Articles