Pematang Siantar, MISTAR.ID
Penilaian penyelenggaraan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar pada tahun 2022 turun dari penilaian tahun 2021.
Penilaian pada tahun 2021, pelayan publik berada di zona hijau. Pada tahun 2022 mengalami penurunan ke zona kuning Kategori C, atau nyaris masuk ke zona merah.
Asisten III Pemko Pematang Siantar Pardamean Silaen yang dikonfirmasi Mistar, Jumat (27/1/23) menyebutkan penurunan itu terjadi karena perbedaan cara penilaian.
Baca Juga:Pemko Siantar Nyaris Masuk ke Zona Merah Dalam Hal Pelayanan Publik
“Penilaian tahun (2022) ini berbeda dari tahun (2021) lalu. Kalau penilaian tahun lalu, hanya ada SOP (Standar Operasional Prosedur)-nya, ada petunjuk-petunjuknya, udah cukup,” ujarnya.
“Kalau sekarang dipertanyakan langsung, ada wawancara dengan petugas (layanan publik), dan ada wawancaranya langsung dengan masyarakat yang mendapat pelayanan publik,” sambungnya.
Lebih lanjut, Pardamean memberikan contoh, salah satu metode atau cara penilaian yakni terkait petugas layanan publik diwawancarai terkait dengan durasi waktu pelayanan.
“Misalnya, petugas bilang 15 menit. Tanpa sepengetahun si petugas, ditanya masyarakat yang dilayani, ternyata masyarakat bilang 20-25 menit. Jadi, nilainya berkurang,” ungkapnya.
Saat pelayanan publik Kota Pematang Siantar berada di zona hijau, kata Pardamean, penilaiannya masih ringan. “Ada alat-alat kelengkapannya, sudah cukup. Sekarang, berapa menit pun sudah ditanya,” sebutnya.
Baca Juga:Pemkab Deli Serdang Raih Juara I Kepatuhan Standar Pelayanan Publik
Selanjutnya, ketika ditanya apa langkah Pemko Siantar ke depan untuk melakukan pembenahan, Pariaman mengatakan harus ada perbaikan. Dan dalam waktu dekat, hal itu akan dikoordinasikan ke OPD terkait.
“Jadi ini akan kita informasikan kepada OPD terkait, bahwa model penilaian sudah berbeda dengan tahun lalu. Dan tahun depan mungkin akan lebih sulit lagi. Kita akan lakukan perbaikan, ini segera akan kita koordinasikan,” pungkasnya. (ferry/hm12)
