17.1 C
New York
Friday, May 17, 2024

Hore, Disdik Akan Tambah TK Negeri di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Belum semua masyarakat mampu mengakses pendidikan yang terjangkau. Padahal, sudah menjadi kewajiban negara untuk menyediakan pendidikan yang murah, bahkan gratis. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31.

Sayangnya, kebijakan ini tidak ditunjang dengan tersedianya fasilitas dan penunjang lainnya. Hal inilah dimanfaatkan masyarakat berkesempatan menyelenggarakan pendidikan yang dikelola swasta termasuk untuk sekolah jenjang Taman Kanak-kanak (TK)

Berangkat dari masalah ini, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar Plt. Rosmayana Marpaung melalui Kabid PAUD dan Pendidikan Menengah, Lusamti Simamora mengatakan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar akan menambah satu lagi sekolah TK.

Baca juga: Meski Tatap Muka Dimulai Januari, Pedagang Seragam Sekolah Belum Dilirik

“Antusias masyarakat yang menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah TK negeri sangat besar. Apalagi di kondisi pandemi saat ini. Tapi sayangnya fasilitasi gedung untuk pendidikan anak usia dini masih minim. Itupun hanya ada 3 sekolah di Pematangsiantar ini,”ungkapnya, Minggu (20/12/20).

Dijelaskannya, ada 3 sekolah TK negeri di Kota Pematangsiantar yaitu TK negeri I di kampung Kristen depan SMP negeri 3, TK negeri II di Jalan Handayani, dan TK Negeri III di Jalan Meranti. Akibat banyaknya orang tua mendaftarkan anaknya, ruangan sekolah tidak cukup menampung siswa sehingga mereka terpaksa dilakukan kelas dengan dua shif atau kelompok.

Baca juga: Kemenhub Serahkan 1 Unit Bus Sekolah ke Pemko Medan

“Satu sisi, pendidikan yang diberikan adalah gratis, hal ini bersamaan dengan kondisi ekonomi keluarganya yang tidak memungkinkan. Jadi, ada salah satu TK jumlah muridnya sampai dua kali lipat dari jumlah yang ditentukan. Kami hanya melakukan yang terbaik saja. Terpaksa melakukan shif pada muridnya, dan justru para orang tua setuju, sebab anaknya masih diterima dikelas itu,”jelas dia.

Maka dari itu, kata Lusamti, Disdik Pematangsiantar berusaha melakukan pendidikan gratis tersebut sampai kepada masyarakat. Sehingga, Disdik mengajukan proposal ke Dana Alokasi Khusus (DAK). Hasilnya, jika tidak ada halangan tahun depan dana tersebut dapat digunakan untuk menambah sekolah TK.

“Kami tidak membangun sekolah dari awal, melainkan memanfaatkan sebuah gedung milik pemerintah yang tidak dipakai lagi. Agar biayanya tidak besar, tapi gedung tersebut akan kami buat sebagus mungkin serta layak dan dapat digunakan buat masyarakat yang anaknya dapat sekolah dan belajar dengan nyaman.”imbuhnya.

Masalah tenaga pengajar, Lusamti menyebutkan bahwa Disdik Siantar memiliki 11 tenaga pengajar yang sudah sertifikasi namun belum di efisienkan. Mereka adalah lulus dari sarjana pendidikan PAUD. Rencananya akan kami tempatkan nantinya disekolah tadi atau akan diatur ulang bagaimana mekanisme pelaksanaannya nanti.

Dia berharap kebutuhan dasar pendidikan yang bisa dipenuhi negara dan tidak membebani orang tua, dapat menghasilkan pendidikan berkualitas dan mudah diakses masyarakat serta bisa terwujud secepatnya di Kota Pematangsiantar. (Yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles