13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Gegara Belum Bayar SPP, Kasus Guru Usir Siswa Berakhir Damai

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Kasus oknum guru berinisial WS di salah satu SMK Negeri di Kota Pematang Siantar, yang telah mengusir salah seorang siswanya gegara belum melunasi uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama 6 bulan, berakhir damai.

Perwakilan pihak sekolah, sebut saja namanya Ferry Munandar mengatakan, oknum guru tersebut sudah meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Sedangkan tunggakan SPP senilai Rp 75 ribu tiap bulannya dinyatakan lunas karena orang tua dari siswa yang diusir dinilai tidak mampu untuk membayar.

“Masalah ini sudah selesai. Kami memutuskan siswa yang berinisial N ini akan dibebaskan seluruh tunggakan SPP nya. Kami menganggap siswi tersebut dikategorikan keluarga tidak mampu,”ucap Ferry munandar, Selasa (9/5/23).

Selain itu, dia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi di tengah masyarakat. Menurutnya, hal itu terjadi dkarena banyaknya pekerjaan yang diemban oleh oknum guru tersebut. Sehingga emosinya tidak bisa terbendung saat melakukan pengutipan SPP pada setiap murid.

Baca juga: Kacabdis Siantar Kecam Aksi Siswa SMK Diusir saat Ujian Karena Menunggak SPP

“Oknum guru yang emosional itu, dia sudah minta maaf. Kami, dari pihak sekolah pun menyampaikan maaf apabila terdapat kekeliruan atas sikap oknum guru tersebut, yang sudah berlebihan. Namun pada prinsipnya, hal itu sudah selesai,” tuturnya.

Ferry Munandar juga menegaskan, bahwa kejadian tersebut tidak pernah diketahui oleh pihak sekolah. Bahkan kejadian tersebut sudah terjadi pada bulan lalu. Hasil kelulusan pun sudah ada, termasuk siswa N tersebut.

“Kami dari pihak sekolah dengan tegas menyatakan melarang siswa-siswi keluar ujian dikarenakan seperti ini (diusir karena tunggakan SPP). Bahkan sampai saat ini, siswa tersebut belum membayar SPP nya. Meskipun ada informasi oknum guru lain yang membayarnya,” sebut dia.

Meski begitu, perwakilan pihak sekolah tersebut menyatakan, akan mengembalikan uang yang sudah dibayarkan oknum guru yang menyebut dirinya telah membayar SPP milik N.

Ferry munandar pun berjanji akan menjamin hak siswa itu di sekolah dan tidak perlu takut lagi menginjakkan kakinya ke sekolah itu. Ia berharap trauma N pascapengusiran bisa pulih.

Baca juga:Pengumuman Kelulusan Siswa Tingkat SMA Siantar-Simalungun 2023 Langsung Disampaikan ke Orang tua

“Silahkan, jika siswa N ingin mengambil SKL, raport ijazah, dan sertifikat PKL serta ijazah kelulusan nanti, tidak akan dipersulit. Jangan kawatir. Sebab kekeliruan tadi pada prinsipnya itu sudah selesai. Silahkan datang sesuai jadwal yang telah ditentukan setiap kelas jurusan masing-masing,”katanya.

Sebelumnya, seorang siswa N  berusia 17 tahun diusir gurunya dari ruang kelas saat ujian akhir sekolah sedang berlangsung, pada awal April 2023 lalu. N dengan terpaksa beranjak dari tempat duduknya, lalu berdiri sambil menangis di depan pintu masuk. Ia berharap oknum guru yang mengusirnya tersebut mau memaafkan serta mengizinkannya mengikuti ujian yang sudah mulai berlangsung.

Sayangnya, tangisan N tersebut tidak meluluhkan hati WS. Dengan air mata, N pun keluar kelas. Sejak kejadian tersebut, N takut menginjakkan kakinya ke sekolah. Dia trauma, sedih dan takut karena oknum guru itu selalu berkata kasar saat N muncul di hadapannya.(Yetty/hm17)

Related Articles

Latest Articles