27.4 C
New York
Friday, May 3, 2024

Gawat! Jelang PTM 100 Persen Sejumlah Sekolah di Siantar Justru Abaikan Prokes

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Jelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Kota Pematangsiantar, terdapat temuan ataupun aduan dari masyarakat yang merupakan orang tua murid, tentang sejumlah sekolah yang tidak lagi menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan benar.

Bahkan, sistem belajar tatap muka saat ini sejumlah sekolah ditemukan standar prokes yang diabaikan dan mulai kendor, kendati pendemi belum berakhir.

Amatan mistar.id pada sejumlah sekolah untuk semua tingkatan mulai SD, SMP, dan SMA/SMK mulai mengabaikan protokol kesehatan. Seperti sekolah yang mayoritas siswanya melepas masker saat tiba di sekolah. Dan tanpa ada lagi pengecekan suhu tubuh saat memasuki lingkungan sekolah. Ada pula sekolah di dalam kelas semuanya tidak menggunakan masker, baik guru maupun muridnya.

Selain itu, semua sekolah diwajibkan memiliki sarana dan prasarana (Sarpras) tempat cuci tangan dan sanitasi air bersih sebagai syarat pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM).

Baca juga:Curi Start PTM 100 Persen, Cabdis Siantar : Jangan Main-main!

Kenyataannya saat ini, tampak sejumlah sekolah mulai mengabaikan prokes yang satu ini. Dimana tampak sekolah tidak memiliki tempat cuci tangan di setiap depan kelas. Kalaupun ada, sarpas tersebut tidak ada airnya, jorok, dan kran air tidak ada. Dipastikan sarana prasarana cuci tangan di sekolah tersebut dalam keadaan yang tidak bisa digunakan.

Apakah sudah layak sekolah di Kota Pematangsiantar menggelar PTM 100 persen?

Ketika diminta tanggapannya pada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pematangsiantar Plt. Rosmayana Marpaung mengatakan, akan menindaklanjuti temuan -temuan itu sehingga penerapan prokes bisa sesuai standar jelang penerapan PTM 100 persen.

“Kami selalu menekankan pada warga sekolah baik Kepala Sekolah (Kepsek), Guru dan murid, agar tetap mematuhi prokes. Kita berharap semua pihak ikut membantu mengawasi,” katanya, Selasa (11/1/22).

Baca juga:PTM 100 Persen Belum Bisa Dilakukan di Medan, Ini Alasannya

Kendati demikian, diakuinya masih ada beberapa sekolah saat pembelajaran di sekolah selesai, pihak luar yang memasuki area sekolah tanpa izin. Bahkan, pihak sekolah acapkali memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak, termasuk cermin ataupun kran air yang sering dicuri dan dipecah.

“Karena sekolah tidak ada pengawasan seperti satpam, orang luar suka masuk ke lingkungan sekolah. Bahkan, banyak sekolah mengadu tentang kehilangan harta benda milik sekolah, apalagi hal kecil seperti wastafel pencuci tangan yang banyak dirusak,” ujar Rosmayana.

Rosmayana juga berjanji akan kembali memastikan semua insan yang ada di sekolah yang dibawah wilayah Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar untuk wajib memakai masker dengan baik dan benar.

Hal serupa juga dikatakan oleh pimpinan Dinas Pendidikan Sumatera Utara Cabang Dinas (Cabdis) Siantar melalui Kasi SMA dan PK Cabdis Siantar Drs. Hamonangan Aruan. Pihaknya telah membuat surat edaran ke sekolah – sekolah agar melaporkan kondisi sekolah pasca libur semesteran kemarin.

“Kami meminta seluruh sekolah agar melaporkan kondisi sekolah saat ini. Bagaimanapun, prokes harus tetap ditegakkan sebab pandemi belum berakhir,” tutur Aruan.

Aruan menegaskan, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara melalui Cabdis Siantar selalu mengedepankan keselamatan peserta didik tidak hanya di lingkungan sekolah atau selama PTM berlangsung tetapi juga saat siswa pergi dan pulang ke sekolah.

Baca juga:Dinkes Siantar Kebut Vaksin Anak Sebelum PTM 100 Persen Dimulai

Maka dari itu, lanjut dia, apabila Dinas Pendidikan Provinsi menginstruksikan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kehadiran siswa 100 persen, semester dua tahun 2022, maka prokes sudah siap kembali sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

“Saat ini kami sedang mengevaluasi ulang, sembari pengawas akan turun langsung pada tiap-tiap sekolah. Memastikan sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah serta penerapan protokol kesehatan (Prokes) berjalan dengan baik untuk kesiapan sekolah dalam PTM terbatas 100 persen,” tukas Aruan. (yetty/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles