26 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Disomasi Kosongkan Lahan, 1200 Siswa dan Guru SMAN 5 Siantar Terancam Tak Bisa Lakukan KBM

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Seribuan pelajar beserta seluruh tenaga pengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Pematang Siantar terancam tak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM), setelah beredarnya informasi bahwa sekolah tersebut harus dikosongkan.

Informasi yang menyebar melalui pemberitaan salah satu media online di Pematang Siantar itu menyebutkan, pihak ahli waris Almarhum Hermawanto melalui kuasa hukumnya, Landen Marbun, telah melayangkan surat somasi bernomor 050/LM&R/XI/2023, yang meminta agar lahan sekolah dikosongkan.

Kepala SMAN 5 Pematang Siantar, Rahmat Nasution mengatakan somasi pengosongan sekolah tersebut hanya diberi tenggat waktu 5 hari.

Baca Juga: Kepala Satpol PP Kota Pematang Siantar Minta Maaf Copot Poster Bacapres Ganjar

Rahmat Nasution juga mengaku telah menerima somasi tersebut dan akan meneruskannya kepada Kepala Cabang Dinas Wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

“Kita hanya pengguna, sementara kebijakan ada pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara. Saat ini kami sedang berkoordinasi kepada pimpinan kami,” ujar Rahmat, Senin (13/11/23).

Saat ini, lanjut Rahmat, pihaknya terus berusaha memberikan pengertian kepada para pelajar, agar mereka tidak panik dengan informasi tersebut.

“Langkah kita sekarang hanya untuk menenangkan anak-anak beserta guru-guru untuk proses belajar mengajar agar tetap kondusif. Kita berharap agar anak-anak jangan resah,” katanya.

Sementara itu, Ketua Komite SMAN 5 Pematang Siantar, Helmi, mengaku sangat kecewa dan menyayangkan kebijakan dari pihak pemilik lahan yang langsung memerintahkan pengosongan lahan melalui pemberitaan di media online.

“Terkait masalah MoU atau perjanjian kami tidak memahami itu. Kalau pengosongan itu terjadi. Maka kemungkinan 1200 anak anak didik ini akan kehilangan sekolahnya,” kata Helmi.

Baca Juga: Rem Blong, Truk Fuso Terperosok di Jalan Justin Sihombing Siantar

Helmi menambahkan, bahwa pihaknya bersama sekolah tetap sepakat untuk tetap menjaga agar proses belajar jangan terganggu dan tetap normal.

Helmi juga menegaskan, agar pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara benar-benar proaktif untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Karena hal ini menyangkut nasib ribuan anak didik yang ada di SMAN 5 Pematang Siantar.

“Terkait somasi pengosongan sekolah ini, kami akan mengadakan audensi dengan cabang dinas wilayah VI Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dan juga mengajak pemilik lahan untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan ini. Kami berharap siswa akan tetap belajar di gedung dan lahan ini,” ungkap Helmi. (Yetty/hm22)

Related Articles

Latest Articles