18.6 C
New York
Monday, April 29, 2024

Nissan Setop Jual March di Jepang Setelah 40 Tahun, Ada Apa ?

Jakarta, MISTAR.ID
Nissan Motor Co. akan mengakhiri penjualan March di Jepang. Mobil ini berhenti dijual di Jepang setelah mengarungi sejarah panjang selama 40 tahun di “negeri matahari terbit itu”.

Sementara, pabrikan akan fokuskan investasinya untuk mengembangkan kendaraan hybrid dan listrik yang diakui berkontribusi menurunkan emisi karbon yang lebih ketat di seluruh dunia.

Produksi kendaraan untuk dijual di Jepang sempat dipindahkan ke Thailand agar lebih kompetitif dari biaya produksi.

Baca juga:Supir Ngantuk, Nissan Juke Hantam Tiga Mobil

Tepatnya mulai model generasi keempat diluncurkan pada 2010, Nissan mengalihkan produksi kendaraan untuk pasar domestik dari pabrik Oppama di Yokosuka, Prefektur Kanagawa, ke Thailand di bawah kepemimpinan Carlos Ghosn mengutip asianews.

Di sejumlah negara, Nissan March punya nama lain, yaitu Micra. Sementara di Indonesia tetap pakai nama March. Penjualan domestik kumulatif Maret yang pertama kali diluncurkan di Jepang pada 1982 itu mencapai sekitar 2,57 juta unit.

March diposisikan sebagai “kendaraan hatchback strategis global” untuk dijual di 160 negara.

Menurut Asosiasi Mobil Jepang, penjualan domestik March mencapai sekitar 8.800 unit pada 2021. Angka itu hanya sekitar 10 persen dari volume penjualan mobil kompak andalan Nissan, Note, yaitu sekitar 90 ribu unit.

Baca juga:5 Merek Mobil yang Diprediksi Berhenti Diproduksi Tahun 2022

Sebelumnya, Nissan telah mengumumkan akan menginvestasikan US$14 miliar untuk elektrifikasi pada tahun fiskal 2026 sambil berencana untuk meluncurkan 15 kendaraan listrik baru pada tahun fiskal 2030.

Di Eropa, pabrikan juga berencana untuk mengembangkan dan menjual EV bersama Renault SA dari Prancis yang akan menjadi penerus Nissan March. (cnn/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles