Brigadir Jenderal Yitzhak Segev, mantan pemimpin militer Israel di Gaza pernah mengatakan kepada New York Times, bahwa dirinya pernah membantu keuangan organisasi pergerakan Islam (Hamas) tersebut.
“Pemerintah Israel memberikan budget kepada saya dan pihak militer menyerahkannya kepada masjid-masjid (yang didirikan Syeikh Yassin),” kata Segev.
Selain itu, masih ada Kolonel David Hakam yang bertugas di Gaza di akhir tahun 1980-an sebagai pakar hubungan Arab di militer Israel, juga mengakui ‘dosa-dosa’ tersebut–bahwa kesalahan Israel adalah dukungan terhadap Yassin di akhir tahun 1970-an.
Tetapi ketika perdebatan terus berlangsung, tak seorang pun mungkin berfikir apa yang akan menjadi hasil akhir dari ‘jerih payah’ Israel tersebut.
Baca juga :Â 795 Ribu Konten Terkait Hamas-Israel Diblokir dari Facebook
Hanya seorang Avner Cohen– mantan penasehat di pemerintahan Israel–yang pernah mengungkapkan kekhawatirannya.
Cohen yang merupakan orang bertanggung jawab untuk hubungan keagamaan di Gaza lebih dari 20 tahun mengatakan, “Hamas yang merupakan penyesalan terbesar saya, adalah ciptaan Israel.”
Dia juga telah membuat laporan tertulis kepada atasannya pada pertengahan 1980-an dan memperingatkan (pemerintah Israel) untuk tidak memainkan politik pecah belah di wilayah pendudukan.
“Hentikan monster ini sebelum kenyataan tiba di hadapan kita,” katanya dalam laporan tersebut.
