24.5 C
New York
Friday, May 3, 2024

Lifter Indonesia Mulai Unjuk Gigi

Manila | MISTAR.ID – Lifter Indonesia mulai unjuk gigi di hari kedua SEA Games Manila. Dua lifter putra/putri Indonesia, Windy Cantika Aisah dan lifter putra Eko Yuli Irawan, masing-masing mempersembahkan medali emas bagi merah putih dari cabang olah raga angkat besi.

Sebelumnya, pada hari pertama, para lifter Indonesia kurang menunjukkan kemampuannya. Pada hari pertama itu, lifter Indonesia hanya mampu menyumbangkan perak dan perunggu.

Lifter Windy Cantika menggondol emas untuk Indonesia. Bertanding di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, Filipina, Senin (2/12/19), Windy sekaligus mampu memecahkan rekor dunia junior clean and jerk, serta snatch pada cabang olahraga angkat besi Sea Games 2019.

Lifter berusia 17 tahun itu meraih emas dengan total angkatan tertinggi 190kg, sedangkan perak diraih lifter Myanmar Phyo Pyae Pyae dengan total angkatan 180kg, dan perungu diraih lifter Vietnam, Ngo Thi Quyen dengan angkatan seberat 172kg.

“Alhamdulillah raihan ini semua berkat rahmat Allah SWT, dan raihan ini saya persembahkan untuk bapak saya yang sedang operasi serta untuk semua yang mendukung yakni rakyat Indonesia,” tutur Windy usai penyerahan medali.

Ia mengatakan, raihan ini juga sesuai dengan yang ditargetkan pelatih meski pada angkatan 100kg ada masalah, karena sikunya kurang lurus. Sebelumnya, Windy memecahkan rekor dunia remaja di kelas 49 kilogram putri tiga kali dalam tahun 2019.

Sementara itu, atlet angkat besi andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan, juga merebut medali emas setelah mencatatkan total angkatan terbaik 309 kg. Eko yang juga berlaga di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, itu mencatatkan angkatan snatch seberat 140 kg dan clean and jerk 169 kg.

Pesaingnya yang mendapatkan perak dari Vietnam, Thach Kim Tuan, mencatatkan total angkatan 304 kg, snatch seberat 135 kg dan clean and jerk 169 kg.

Sedangkan perunggu diraih Malaysia melalui Muhamad Aznil Bin Bidin dengan mencatatkan total angkatan 283 kg, snatch seberat 126 kg dan clean and jerk 157 kg. “Alhamdulillah tahun ini cukup puas karena total angkatan lebih baik dibanding SEA Games sebelumnya,” kata Eko.

Eko mengaku jalannya pertandingan cukup ketat, sebab Vietnam juga diperhitungkan di kelas dunia, sehingga laga kali ini bisa dianggap sebagai Olimpiade mini. “Laga kali ini bisa dijadikan sebagai pemanasan menuju Olimpiade, dan dipastikan penampilan Vietnam akan lebih baik ke depannya, sehingga perlu diantisipasi,” kata peraih medali emas Asian Games 2018 ini.

Sebelumnya, Eko Yuli Irawan juga mencatatkan total angkatan terbaik 306 kilogram dari 140 snatch dan 166 clean and jerk yang dibuat di Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Thailand, pertengahan September 2019.

Adapun torehan angkatan tertinggi Eko diukir pada tahun 2018, di mana dia sempat memecahkan rekor dunia angkat besi kelas 61 kilogram putra dengan total angkatan 317 kilogram yang berasal dari snatch 143 kilogram dan clean and jerk 174 kilogram. (bisnis/ant/hm04)

Sumber : Bisnis/Antaranews
Editor : Jannes Silaban

Related Articles

Latest Articles