22.4 C
New York
Saturday, August 17, 2024

Veteran Merasa Kurang Dihargai Pada Pelaksanaan HUT RI ke-79 di Tapteng

Sibolga, MISTAR.ID

Pejuang kemerdekaan (veteran) yang datang mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-79 di Kota Pandan Kabupaten Tapteng, Sabtu (17/8/24), merasa kurang dihargai. Pasalnya, mereka yang datang menempuh jarak 30 Km tak diberikan sekadar uang minyak dan lainnya.

“Kalau beberapa tahun lalu kami agak dihargai. Tapi pada hari ini kami merasa kurang dihargai,” kata Mangiring Panggabean (87) salah seorang veteran yang berdomisili di Desa Hutaimbaru, Kecamatan Kolang.

Mangiring datang ke lokasi upacara dibonceng menggunakan sepeda motor dari desa sekira 30 Km menuju Pandan itu mengaku diundang secara resmi oleh panitia yang langsung ditandatangani Sekda Kabupaten Tapteng, Hotman Harahap.

“Beberapa tahun lalu saat Bupati Tapteng Tuani Lumbantobing kami masih diajak makan siang bersama. Selain itu diberikan juga sekadar ongkos ala kadarnya. Namun saat ini, kami merasa dicuekin,” jelas Ketua Pelaksana Harian LVRI (Lembaga Veteran Republik Indonesia) Kabupaten Tapteng itu.

Baca Juga : Cerita Pembuat Replika Burung Garuda-Alutsista di Pawai HUT RI ke-79 Desa Kolam

Menurut Mangiring Panggabean, seyogyanya Pemerintah saat ini memberi memperhatikan kepada mereka para pejuang kemerdekaan dan juga pejuang yang mempertahankan NKRI dari para pemberontak dulunya.

“Namun saat ini, Pemerintah terkesan lupa dengan sejarah,” ujar lelaki yang masih bugar dan belum nampak tanda tanda pikun.

Disebutkannya, tidaklah mereka berharap diberikan materi yang banyak. “Namun wajarkami dihargai sebagai orang tua,” kata lelaki yang mengaku punya puluhan cucu dan beberapa orang cicit ini.

Sy Simatupang Ketua Pelaksana PPM (Pemuda Panca Marga) menyesalkan kurangnya perhatian dari Pemkab Tapteng.

“Karena orang tua kita ini masih mengingat perjuangannya dulu, dan masih punya rasa nasionalisme yang tinggi, masih diupayakannya datang menghadiri upacara HUT kemerdekaan di Kota Pandan. Yang kita sesalkan kenapa pihak pengundang tak memberikan sekadar ongkos. Padahal jarak dari desanya ke Ibu Kota Kabupaten sedikitnya 30 Km,” kesalnya.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles