Tebing Tinggi, MISTAR.ID
Penarik becak dan penjual makanan di kawasan simpang tiga ruas Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya Simpang Beo, Jalan KL Yos Sudarso, Kota Tebing Tinggi mengeluhkan soal pendapatan mereka berkurang sejak pintu tol beroperasi.
Salah seorang penarik becak motor menuturkan, biasanya bus yang melintas di kawasan kerap menurunkan penumpang, lalu menggunakan jasa becak. Namun sekarang tidak ada lagi.
Pendapatan penarik becak semakin berkurang pada liburan sekolah. Biasanya tak jarang jasa mereka menjadi andalan anak-anak sekolah. “Anak sekolah pada libur sewa juga tampak sepi jelasnya omset pendapatan kita berkurang,” ungkapnya pada Jumat (24/5/24).
Sementara pedagang lemang bernama Wati mengaku, belakangan orang yang membeli jualnya berkurang drastis. Selama ini, pembeli lemang adalah pengendara yang melintas dan singgah di kawasan Simpang Beo.
Baca juga:Â One Way dari Pintu Tol Sinaksak Menuju Siantar Diberlakukan
“Biasanya sebelum dibukanya akses jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura-Lima Puluh, itu mobil pribadi maupun bus pengangkut sewakan kebanyakan melintas di jalan ini, pastinya mereka sering singgah untuk membeli oleh-oleh lemang dan jajanan lainnya saat singgah di Tebing Tinggi, namun kini para kendaraan roda empat lebih banyak memilih akses Jalan Tol karena dianggap lebih cepat dan bebas hambatan di jalan jika melalui jalan Tol,” ujar Wati.
Warga yang membuka bisnis di kawasan tersebut berharap adanya perhatian pemerintah untuk memberikan solusi. Sehingga perekonomian di sana tidak mati.
“Kita berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar pedagang-pedagang kecil di pinggiran Jalinsum, khususnya di perlintasan Kota Tebing Tinggi ini dapat mendongkrak kembali perekonomian pedagang kecil setelah dibukanya akses jalan tol yang di anggap memiliki dampak negatif bagi perekonomian pedagang kecil,” ungkapnya tanpa merinci seberapa banyak omset mereka berkurang. (nazli/hm17)
