15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Tak Bawa Kartu BPJS, Puskesmas Tanjung Marulak Tolak Pasien

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Perang urat saraf terjadi antara salah seorang petugas pelayanan kesehatan Puskesmas dengan warga Kota Tebing Tinggi.

Itu dipicu adanya salah seorang pasien BPJS Kesehatan yakni Abdullah Sani Hasibuan yang diketahui juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tebing Tinggi mendapat penolakan pelayanan kesehatan ketika hendak berobat di Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.

Ini lantaran karena pasien tidak membawa kartu BPJS Kesehatan ketika hendak berobat, pada Kamis (18/1/24).

Baca juga:Meski Meninggal Dunia Iuran BPJS Kesehatan Tetap Ditagih, Jika Tak Dilapor

Sani mengungkapkan, kejadian berawal saat dirinya hendak berobat di Puskesmas tersebut. Saat di meja pendaftaran, seorang wanita oknum pegawai meminta kartu BPJS Kesehatan.

“Namun karena yang ditunjukkan kartu kunjungan Puskesmas dan KTP, pegawai itu menolaknya. Saat diminta dispensasi, justru pegawai tersebut marah-marah dan mempersilahkan untuk memviralkannya,” ungkap Sani.

Dia menjelaskan, penolakan dipicu karena tidak mebawa kartu BPJS, padahal dirinya sudah menunjukkan kartu kunjungan dan KTP.

Baca juga:Pangulu Diingatkan Himbau Warga Miskin Miliki BPJS Kesehatan

“Sebaiknya pasien ditangani dahulu untuk dilakukan pertolongan. Kartu BPJS kan bisa menyusul,” ungkapnya dengan kesal.

Dirinya juga menyesalkan sikap kearoganan oknum pegawai Puskesmas. Menurutnya, sebagai pelayanan harusnya melihat kondisi pasien, kalau bisa dipermudah, maka dimudahkan dan jangan membuat peraturan yang membingungkan.

“Kalau seperti ini bentuk pelayanan di Kota Tebing Tinggi berarti sudah menyalahi. Kita mohonlah kepada Kadis atau Penjabat (Pj) Wali Kota, agar petugas-petugas di sini juga diberi pelajaran. Karena di Puskesmas ini pelayanan sangat buruk,” tukasnya.

Baca juga:Peserta BPJS Lansia Diminta Perbarui Data, Berikut Caranya

Kepala Puskesmas (Kapus) Tanjung Marulak, Kurnia saat dikonfirmasi wartawan menyampaikan, kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi. Karena menurutnya, dengan menunjukkan KTP juga sudah bisa dilayani.

“Mungkin ini hanya miskomunikasi. Saya akan segera panggil pegawai yang bersangkutan,” katanya. (nazli)

Related Articles

Latest Articles