Ribuan Hektar Jagung di Dairi Rusak Diserang Tikus, Pemerintah Diminta Salurkan Bantuan Bibit
ribuan hektar jagung di dairi rusak diserang tikus pemerintah diminta salurkan bantuan bibit
Dairi, MISTAR.ID
Bencana wabah hama tikus serang ribuan hektar lahan tanaman jagung di wilayah Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi membuat petani merugi banyak.
Informasi bencana hama tikus merusak tanaman jagung mencapai luasannya ribuan hektar itu dibenarkan warga Desa Pasir Tengah, Kecamatan Tanah Pinem, Bonitra Sinulingga lewat telepon selulernya, pada Rabu (15/11/23).
Disebutkan Bonitra, setelah para petani di daerah itu saling komunikasi dan koordinasi dalam 1 bulan terakhir ini sebagai upaya mencoba membasmi hama tikus di wilayah 4 Desa, yaitu Desa Renun, Lau Njuhar dan Mangan Molih (ketiganya di Kecamatan Tanah Pinem) dan Desa Rante Besi, Kecamatan Gunung Sitember.
Baca juga:Kebun Jagung di Desa Panombean Rusak Akibat Banjir
“Ternyata tikus sudah menyerang memakan jagung hingga tinggal tongkol secara keseluruhan di wilayah tersebut. Sebanyak 80 persen tanaman jagung tinggal tongkol habis dimakan tikus. Sehingga petani gagal panen total dan banyak yang merugi,” kata Bonitra.
Akibat hama tikus melanda 2 Kecamatan itu, para petani sudah menyurati Pemkab Dairi, seraya mengusulkan permohonan bantuan bibit untuk ditanam kembali.
Dijelaskan Bonitra kembali, tikus terlihat ganas menjelang jagung dipanen. Menurutnya, para petani merugi banyak, sebab modal untuk belanja bibit jagung saja berbiaya Rp 5 juta per 1 hektar. Itu belum biaya perawatan dan belanja pupuk.
“Sedih dan mengerikanlah wabah hama tikus itu, apalagi saat ini menjelang Hari Natal dan Tahun Baru, tidak terkatakan lagi, pasrah saja,” ucap Bonitra dengan nada sedih.
Baca juga:Petani Padi di Tanah Jawa Simalungun Beralih Tanam Jagung
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang, ketika dikonfirmasi mistar.id menyebutkan, pihaknya sudah menerima informasi tikus yang menyerang ribuan hektar tanaman jagung tersebut.
Pihaknya langsung tanggap dan merespon. Ini termasuk langsung mengajukan surat usulan warga petani ke pemerintah pusat untuk menjadi atensi atau perhatian.
“Kita sudah menyurati pemerintah pusat, seiring laporannya sudah sampai. Berhubung saat ini sudah masa akhir tahun anggaran APBD Dairi. Namun untuk anggaran tahun 2024 mendatang, usulan dimaksud akan diupayakan menjadi prioritas Pemkab Dairi, mengingat dampak hama tikus menyebabkan petani merugi akibat total gagal panen,” terang Robot. (manru/hm16)