15.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Posyandu Wujudkan Visi dan Misi Kabupaten Asahan

Asahan, MISTAR.ID

Salah satu visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan adalah “Sehat”, untuk mewujudkannya, salah satunya menggelar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) setiap bulannya di Kelurahan-kelurahan.

Hal ini utarakan Camat Kota Kisaran Barat, Lukman Hakim kepada awak media, di ruang kerjanya, jalan Pondok Indah Sei Renggas Kisaran, Senin (10/8/20). Posyandu adalah wadah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan ibu, bayi, dan balita pada khususnya.

“Biasanya pelaksanaan kegiatan posyandu bergantung pada kader-kadernya, di mana mereka menentukan keberhasilan pengelolaan kegiatan posyandu pada wilayahnya masing-masing”, ujar Camat yang baru dilantik beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Bupati Asahan Apresiasi BRI Berbagi Sembako

Pemantauan tumbuh kembang balita sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk memantau perkembangan, sekaligus mengidentifikasi adanya gangguan pertumbuhan sejak dini. Pemantauan ini dapat dilakukan diberbagai pelayanan kesehatan masyarakat, salah satunya adalah posyandu.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Asahan dr Elfina br Tarigan melalui sekretaris Nurdin mengatakan, kegiatan posyandu terdiri dari dua bagian, yaitu kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan.

kegiatan utama yang rutin diselenggarakan oleh posyandu setiap bulannya seperti pemeriksaan ibu dan anak meliputi pemeriksaan kehamilan dan nifas, pemenuhan gizi ibu (seperti pemberian vitamin atau suplemen penambah darah), serta imunisasi tetanus untuk ibu hamil.

Pemberian vitamin untuk anak, umumnya vitamin A, dilakukan untuk menjaga imunitas tubuh. Kekurangan vitamin A dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terserang penyakit.

Sedangkan kegiatan posyandu yang berkaitan dengan anak adalah penimbangan berat badan. Fungsi kegiatan ini adalah untuk memantau pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin apabila terjadi masalah pada pertumbuhan anak.

Baca juga: Wasinton Siagian, Remaja Hanyut di Sungai Asahan Berhasil Ditemukan

Hasil penimbangan tersebut kemudian akan dicatat di Kartu Menuju Sehat (KMS), yang merupakan kartu yang mencatat perkembangan balita. Dengan perkembangan yang terpantau melalui KMS, status pertumbuhan balita dapat diketahui.

Keluarga Berencana (KB) Pada kegiatan posyandu ini, biasanya setiap pasangan akan diberikan waktu dan ruang untuk berkonsultasi seputar program KB yang ingin atau tengah mereka jalani. Selain itu, penyuluhan mengenai penggunaan alat kontrasepsi, seperti kondom, pil KB, dan suntik KB, biasanya juga diselenggarakan sebagai kegiatan rutin.

Kemudian Pemberian imunisasi, Dalam kegiatan ini, anak Anda akan mendapatkan berbagai imunisasi wajib yang dijadwalkan, dan bahkan diberikan imunisasi tambahan, Imunisasi BCG Imunisasi DPT, Imunisasi polio dan Imunisasi hepatitis B.

Selanjutnya Pemantauan gizi yang merupakan kegiatan posyandu yang dilakukan tidak hanya pada ibu dan anak saja, tetapi juga pada lansia. Pemberian makanan tambahan atau camilan yang bergizi pada lansia juga rutin dilakukan. Begitu juga dengan pemberian makanan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan anak yang mengalami kurang gizi ataupun gizi buruk.

Baca juga: Rumah Ahong Diduga Digerebek KPK Di Asahan

Dan Pencegahan dan penanggulangan diare, Pada kegiatan pencegahan dan penanggulangan diare, posyandu akan memberikan oralit dan suplemen zinc para peserta kegiatan ini.

“Selain itu, posyandu akan melakukan kunjungan ke setiap rumah untuk memantau kesehatan lingkungan terkait dengan penyakit diare dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit diare,” kata Nurdin.

Untuk kegiatan posyandu pengembangan atau pilihan merupakan kegiatan di luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah atau kebutuhan masyarakat di lingkungannya masing-masing, seperti Bina Keluarga Balita (BDB), Pengembangan anak usia dini, Usaha kesehatan gizi masyarakat desa, Desa siaga, Tabungan ibu bersalin, Penanggulangan penyakit endemik setempat, seperti DBD dan malaria.

“Kegiatan posyandu di atas umumnya dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan yang bekerja sama antara puskesmas dan kelurahan yang digerakkan oleh kader posyandu setempat, semua kegiatan tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19 yang dianjur pemerintah,” ujar Nurdin mengakhiri.(Azhar/hm07)

Related Articles

Latest Articles