Samosir, MISTAR.ID
Kegiatan Program Nasional Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang berada didesa Lumban Suhi Toruan kecamatan Pangururan kabupaten Samosir Propinsi Sumatara-Utara,menjadi pertanyaan publik.
Pantauan dilapangan, adapun kegiatan Pamsimas di daerah itu dikerjakan pada Tahun Anggran 2019 yang menelan biaya kurang lebih Sebesar Rp300 juta , namun hingga kini belum bisa dinikmati masyarakat setempat.
Melihat hal tersebut akhirnya Ketua Lembaga swadaya Masyarakat Topan RI DPD Kabupaten Samosir Asbon Hutabalian Selasa (16/3/21) memiminta kepada penegak hukum (Kajari-red) untuk memanggil pihak-pihak terkait.
Baca Juga: Warga Samosir Diminta Jangan Lagi Bakar Lahan
Kata Asbon Hutabalian, melihat kegiatan tersebut sebenarnya sudah bisa dinikmati masyarakat setempat, dalam membutuhi pasokan air bersih di daerah itu, Karena sudah melewati tahun anggaran. Namun pada faktanya hingga saat ini belum bisa dimanfaatkan, pungkasnya kesal.
Ketika hal ini dikonfirmansi kepada Kepala Desa Lumban Suhi Toruan Raja.S Simarmata Selasa(16/3/21) mengatakan, bahwa kegiatan Pamsimas pada tahun 2019 di kerjakan belum pada masa jabatannya, karena saya tugas mulai pada tahun 2020 lalu ,ujarnya.
Raja S Simarmata lebih lanjut menjelaskan bahwa Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertahan ( Pera-KPP ) Kabupaten Samosir belum melakukan “Serah Terima” pekerjaan, menjadi aset desa setempat sampai saat ini, tuturnya.
Baca Juga: Berikut Ini Identitas Korban yang Mobilnya Terbalik di Samosir
“Hingga saat ini belum diserah terimakan aset kepada desanya, karena sepengetahuannya pihak Pera-KPP terkendala dalam pembayaran mesin pompanisasi, dan belum dibayarkan Pera-KPP ke pihak suplayer penyedia jasa. Sehingga membuat pemanfaat Pamsimas di Desa Lumban Suhi-suhi belum dinikmati masyarakat hingga saat ini, “ ungkap Raja Simarmata.
Sepengetahuan Raja Simarmata bahwa dana Pamsimasa tersebut berkisar 300 juta rupiah dan di tambah Dana Desa sebesar 10 persen dengan pagu 30 juta.
“Dananya bersumber dari kementrian dan pagunya berkisar 300 juta rupiah, ditambah Dana Desa sebesar 10 persen ( 30 juta ). Dan pagu aslinya saya tidak tahu pasti,” ungkapnya.
Raja juga menjelaskan, bahwa mesin Pamsimas sudah berfungsi secara instalasi, listriknya juga sudah masuk dan airnya sudah dapat di aliri sampai bak penampungan, sambungnya.
Baca Juga: Dampak Pilkada Samosir, Satu Anggota DPRD Kader PDI Perjuangan Dipecat
Sehubungan dengan pipa sambungan rumah (SR) raja mengatakan hanya ada satu rumah yang tersambung. Dan dia tidak tau mengapa sampai saat ini Pamsimas sambungan kerumah-rumah lainnya belum juga masuk.
“Permasalahan Pansimas yang saya dengar di desa adalah bahwa Pihak Pera-KPP hingga saat ini belum membayar mesin pompa, sehingga belum bisa di serah terimakan,” kata Raja kepada wartawan.
Masih kata Raja, sudah pernah ada rapat dan pembahasan beberapa kali di Desanya. Membahas terkait pompa yang belum dibayarkan serta pipanisasi saluran ke rumah yang belum dipasang hingga saat ini.
Dan mengenai pelepasan tanah untuk tempat pompa dan tempat bak penampung sudah selesai kepada warga setempat.
Mengenai Sambungan kerumah – rumah, Raja menjelaskan tergantung kepada warga yang mendaftar. Sebab belum lama ini, PDAM menggratiskan sambungan air bersih masuk kerumah-rumah yang berada dekat di pinggir jalan.
Masih kata raja, bahwa Pemerintah Desa selalu berupaya agar program ini jangan gagal, dan kalau perlu kesawahpun kita masukkan, yang penting ada meterannya dan mau membayar. Dan sudah banyak petani yang mendaftar, tinggal pemasangan Sambungan Pipanya, trangnya.
Baca Juga: Bupati Samosir Sambut Kapolres Baru AKBP Josua Tampubolon
Raja juga berkomentar bahwa masyarakat dan pemerintah Desa siap mensuport kegiatan supaya berjalan dengan baik.
Dan sehubungan dengan pembayaran listrik Pansimas, Kepala Desa mengakui bahwa setiap bulannya harus membayar senilai 500 ribu perbulan.
” Dipake gak dipake listrik harus dibayar. kalau tidak, meteran bisa di putus pihak PLN,” ujarnya.
Baca Juga: Astaga! Sampah Berserakan di Lokasi Perkantoran Bupati Samosir
Ketika ditanya kenapa pembangunan bisa mandeg alias tidak jalan. Raja mengatakan tidak tau dimana mandegnya.
“Saya rasa mandegnya bukan dari kementriannya, atau bisa saja mandegnya di perorangan,” pungkasnya.
Saat Rapat Dengar Pendapat di kantor DPRD Samosir Sabtu (13/3/21 ) lalu, pihak Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Pera-KPP) Kabupaten Samosir dalam pendapatnya mengatakan , bahwa Pamsimas di Samosir sudah berjalan dengan baik dan sudah dinikmati masyarakat. Terkhusus didaerah Lumban Suhi , sudah jalan kata mereka saat itu.( Sawangin/hm13).