16.8 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Kepsek SDN di Tanjungbalai Bantah Pemberitaan Ajak Wartawan Berkelahi

Tanjungbalai, Mistar.Id

Kepala Sekolah (Kepsek) SD Negeri 130001 Kota Tanjungbalai, Azwar membantah jika dirinya mengajak wartawan berkelahi, saat dikonfirmasi terkait dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Ini dikatakan Azwar saat ditemui di sekolah yang dipimpinnya di Jalan Teluk Nibung, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai, pada Senin (26/6/23).

Dirinya menampik pemberitaan di salah satu media cetak mingguan dengan judul ‘Dikonfirmasi Soal Dana BOS, Kepala SDN 130001 Kota Tanjungbalai Ajak Wartawan Berkelahi’ yang terbit tanggal 12 Juni 2023.

Baca juga: AJI, PFI dan IJTI Tegaskan Tak Pernah Berdamai dengan Terdakwa Pengancaman Wartawan

“Ada seorang katanya wartawan, setau saya berinisial  Z. Waktu itu dia meminta uang koran pada saya. Korannya gak pernah masuk ke sekolah yang saya pimpin,” cerita Azwar.

Menurutnya, Z beralasan, sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S). “Sementara Ketua K3S tidak pernah mengatakan pada saya seperti yang dikatakan Z,” ucapnya.

Azwar menambahkan, pada bulan puasa yang lalu, Z pernah  datang dan tidak ada menanyakan tentang dana BOS, melainkan masalah koran dengan disaksikan para guru dan pegawai.

“Anehnya di berita itu tidak ada waktu kejadian. Dia memang datang ke sekolah dan menawarkan koran. Karena telah lewat waktu untuk dimasukkan ke Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RAKS), saya menolaknya. Tetapi dia bersikeras, alasannya telah ada kesepakatan dengan Ketua K3S,” paparnya.

Baca juga: Mengaku Oknum LSM dan Wartawan Intimidasi Staf Puskemas Karang Anyar

Ditanya apakah akan melakukan somasi terkait pemberitaan itu, Azwar mengatakan, akan pikir-pikir dulu.

Di tempat terpisah, Ketua Pemerhati dan Pengawasan Pendidikan Indonesia (P3I), Hanif menilai, pemberitaan itu tidak mengandung unsur 5 W+1 H, khususnya waktu kejadian tak ada dicantumkan.

“Saya sudah baca beritanya, kapan kejadiannya tidak disebutkan. Seharusnya oknum wartawan lebih memperhatikan unsur 5W+1H agar beritanya lebih layak tayang dan tidak dikatakan hoax. Karena jika tidak ada bukti, itu bisa saja menjadi berita hoax dan berakibat fatal bagi wartawan yang bersangkutan,” tukasnya. (yuna/hm16)

Related Articles

Latest Articles