Asahan, MISTAR.ID
Hampers atau lebih dikenal dengan parsel merupakan bingkisan istimewa yang diberikan pada perayaan hari-hari besar. Tampilannya berupa aneka makanan atau barang pecah belah yang dipajang rapi sedemikian rupa di atas bambu rotan dibalut plastik bening, dan aneka pita warna.
Banyak dicari orang sebagai bingkisan, hampers kerap banyak terpajang di sejumlah toko-toko maupun supermarket menjelang hari raya keagamaan. Tujuan pengiriman hampers bisa dari atasan ke karyawan atau rekan kerjanya.
Dengan kemasan dan isinya yang menarik sesuai dengan harga yang ditawarkan. Termasuk Natal maupun Tahun Baru, para pedagang parsel biasanya sudah bersiap sebulan jelang hari perayaan.
Baca Juga:Permintaan Parsel di Medan Naik Hampir 50 Persen
Hanya saja diakui, beberapa pengusaha bisnis ini merosot hingga 50 persen sejak awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
Salah satunya dirasakan oleh Lie Cen, seorang pengusaha parsel di toko VnW di Kisaran Timur Kabupaten Asahan Sumatera Utara saat ditemui wartawan, Sabtu (17/12/22).
“Parsel untuk Natal Tahun Baru ini, penjualan merosot memang semenjak dua tahun Covid-19. Kalau penurunan penjualan sekitar 50 persen,” kata dia.
Baca Juga:Tradisi Kirim Parsel Natal di Tengah Pandemi Covid-19 Menurun 50 Persen
Padahal katanya, ia biasa sudah menjual hingga 400 parsel sepuluh hari sebelum Natal tiba. Namun diakui hingga saat ini baru bisa menjual sekitar 200 parsel saja.
“Sekitar 200 parsel saja. Masih banyak stok yang belum terjual,” terangnya.
Padahal, biasanya menjadi simbol dan peran sambungan silaturahmi menjaga hubungan kemitraan antara seseorang dengan lainnya bisa juga sebagai bentuk pengakuan merefleksikan status sosial.
Baca Juga:Indikasi Penggelapan Bansos BLT-DD di Desa Parsel, Ini Penjelasan Kadis PMD Batu Bara
Lie Cen menyebut, penurunan daya beli masyarakat terhadap hal ini bisa jadi disebabkan kemerosotan ekonomi di tengah masyarakat.
“Sekarang kan apa-apa mahal, minyak naik. Mungkin dialihkan untuk ke hal produktif lainnya untuk Natal Tahun Baru ini,” katanya.
Meski demikian, dikatakannya, setiap tahun tokonya telah memiliki pelanggan tetap dari sejumlah kalangan, di antaranya pemerintah maupun swasta. Penjualan parsel pun bervariasi antara Rp150 hingga Rp750 ribu tergantung jenis isian dan permintaan pembeli.(perdana/hm10)