14.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Edy Rahmayadi Minta Semua Tambang Ilegal di Madina Dihentikan

Mandailing Natal, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi secara tegas meminta semua pihak menghentikan pertambangan ilegal di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Pertambangan ilegal menurutnya berdampak besar pada kerusakan lingkungan di Kabupaten Mandina.

Masalah pertambangan ilegal masih menjadi polemik di Mandailing Natal terutama penambangan emas. Edy Rahmayadi meminta kepala desa, Babinsa, Babinkamtibnas dan masyarakat berperan aktif menghalau penambangan ilegal di daerahnya.

“Kepala desa, Babinkamtibnas, yang paling dekat dengan itu, secara undang-undang itu sudah kita lakukan, itu sudah melanggar peraturan, harus berani kalau itu menyengsarakan rakyat,” kata Edy Rahmayadi, saat dialog dengan masyarakat Madina yang disiarkan dalam persnya, Selasa (12/10/22).

Baca juga: Gubsu Dorong 33 Kabupaten/Kota Anggarkan Rehabilitasi Korban Narkoba

Salah satu dampak terbesar pertambangan ilegal adalah masalah kesehatan termasuk stunting di Kabupaten Mandailingnatal. Edy Rahmayadi berharap ini menjadi perhatian lebih baik Pemprov Sumut juga Pemkab Mandailingnatal.

“Coba perhatikan, apa ada pekerja tambang yang makmur, berapa persen, lebih besar lagi dampak buruknya. Tapi, kalau kita suruh dia berhenti, kita harus siapkan alternatif pekerjaan lain, bertani misalnya, beternak atau yang lainnya,” kata Edy Rahmayadi didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.

Pada kegiatan dialog ini, salah satu yang paling banyak dikeluhkan masyarakat adalah soal jalan. Menurut salah satu warga, Sofian Lubis, beberapa ruas jalan terancam rusak parah dalam waktu dekat bila tidak dibenahi.

“Jalan kami banyak yang rusak, misalnya dari Hutapangan ke Huta Lobu, tahun depan kalau tidak diperbaiki tidak bisa dilalui lagi pak, jadi kami mohon perhatiannya,” kata Sofian Lubis pada acara yang dihadiri desa-desa sekitar Bangkelang.

Sementara itu, Wakil Bupati Mandailing Natal Atika Nasution mengatakan, akan terus bersinergi dengan semua pihak termasuk Pemprov Sumut terkait penambangan ilegal. Selain itu, pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan sektor pertanian, termasuk karet.

Baca juga: Tinjau Korban Gempa Taput, Gubsu: Sekolah, Rumah Ibadah, Pasar Prioritas Rehabilitasi

“Ada sekitar 25.000 Ha lahan karet masyarakat yang saat ini butuh peremajaan dan mereka tidak memiliki dana, sekarang kami sedang melakukan studi untuk mendapatkan data yang akurat, mana kebun rakyat, mana yang masuk hutan lindung, kalau ini selesai masyarakat kita banyak yang akan kembali aktif bertani dan berkebun untuk kesejahteraan mereka,” kata Tika.

Pada kesempatan ini, Edy Rahmayadi membagikan sembako ke masyarkat sekitar Desa Bangkelang. Edy Rahmayadi juga meresmikan lapangan bola dan membagikan bola kepada anak-anak di desa ini. (anita/hm09)

Teks foto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumut Nawal Lubis, Ngobrol Bersama Pemimpin Sumut (Ngopi Sumut) di pinggiran Sungai Barang Natal, Desa Bangkelang, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal. (f:ist/mistar)

Related Articles

Latest Articles