Dairi, MISTAR.ID
Tiga pengerjaan jalan usaha tani yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2023 di Desa Lau Bagot, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi dinilai warga asal jadi. Proyek tersebut termasuk dua lokasi perkerasan dan satu titik pengaspalan.
Informasi yang diperoleh dari warga, pekerjaan diduga asal jadi berada di Dusun Kuta Bunga dan Dusun Kuta Kelep, Kecamatan Tigalingga.
Warga yang meminta namanya tidak ditulis tersebut mengirim dokumentasi pekerjaan yang sudah selesai kepada Mistar, Rabu(24/1/24).
Baca Juga:Â DPD JPKP Dairi Minta KPU RI Batalkan Pengumuman Timsel Calon Anggota KPU 2024-2029
Menurut dia, pekerjaan dinilai asal jadi di Dusun Kuta Bunga adalah perkerasan badan jalan menuju persawahan sepanjang 350 meter X 2,9 meter yang menelan biaya Rp193.823.000 dengan pelaksana TPK.
Ia mengatakan, kondisi jalan diduga lebih banyak menggunakan material batu apung sungai dan tidak dipadatkan menggunakan alat berat tendem roller atau mesin penggilas jalan.
Masih menurut warga tersebut, pekerjaan perkerasan jalan dengan kondisi hampir serupa juga terjadi di Dusun Kuta Kelep.
Karena itu, warga meminta Camat Tigalingga, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Inspektorat, agar melakukan cek lokasi. Sebab kuat dugaan adanya unsur kesengajaan melakukan praktik KKN ataupun mark up.
Baca Juga:Â Proyek PUTR Dairi Dinilai Banyak Bermasalah, Pejabat Sulit Dimintai Tanggapan
Terpisah, Camat Tigalingga Marganda Sinaga, ketika dikonfirmasi Mistar.id lewat pesan WhatsApp Rabu (24/1/24) mengatakan, pihaknya akan segera turun ke lapangan guna melakukan kroscek terkait informasi tersebut.
“Apabila ada ditemukan kejanggalan di lapangan, segera kita perintahkan pemerintahan desa untuk memperbaiki fisik tersebut agar bermanfaat banyak bagi warga masyarakat petani,” katanya.
Kepala Desa Lau Bagot, Sunardi, saat dihubungi mistar.id lewat telepon tidak merespon. (Manru/hm22)
