14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Covid-19 Subvarian Omicron XBB Belum Terdeteksi di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara mengaku jika kasus Covid-19 Subvarian Omicron XBB belum ditemukan di Sumut.

“Belum ada,” sebut Kadis Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis, Minggu (23/10/22).

Dia mengatakan kalau memang Kemenkes RI telah menyatakan bahwasanya kasus Covid-19 subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di wilayah Indonesia, ia berharap tidak ada warga yang terpapar. “Semoga tidak ada yang terpapar ya,” ujarnya.

Baca Juga:Subvarian Omicron XBB Terdeteksi di Singapura, Kasus Covid-19 Kembali Melonjak

Ismail mengatakan, pihaknya kini telah mengeluarkan surat kewaspadaan ke kabupaten/kota, untuk memperkuat kembali protokol kesehatan (prokes).

“Masyarakat diminta waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker,” ujarnya.

Ismail menjelaskan, selain itu pihaknya bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan instansi terkait juga sudah meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.

“Masyarakat diharapkan melengkapi vaksinasi dosis satu, dosis dua dan booster. Segera ke petugas kesehatan jika ada gejala,” harapnya.

Seperti diketahui, subvarian Covid-19 Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia. Sebelumnya, subvarian XBB ini telah menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

”Peningkatan kasus gelombang XBB di Singapura berlangsung cepat dan sudah mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2,” kata Juru Bicara Covid-19 Kemenkes dr Mohammad Syahril SpP MPH.

Baca Juga:Update Covid-19 Simalungun, Pasien Sembuh Bertambah 7 Orang

Dia menjelaskan, sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron XBB termasuk Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

”Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober,” jelasnya.

Menyusul temuan ini, Kemenkes bergegas melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 XBB.

Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. (saut/hm12)

Related Articles

Latest Articles