Atasi Potensi Kemacetan dan Rawan Kecelakaan, Satlantas Polres Asahan Bentuk Tim Khusus


Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Jonni Fatiaro Sinaga. (f:perdana/mistar)
Asahan, MISTAR.ID
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Asahan membentuk tim khusus dalam mengatasi potensi kemacetan dan menangani rawan kecelakaan di Jalan Lintas Timur Sumatera (Jalinsum).
Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Asahan, AKP Jonni Fatiaro Sinaga, menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan budaya tertib berlalu lintas di tengah masyarakat Kabupaten Asahan.
Untuk mengatasi potensi kemacetan di titik-titik krusial, sambungnya, Satlantas tengah mempersiapkan pembentukan tim khusus pengurai kemacetan yang akan dilengkapi dengan kendaraan roda dua.
Tim ini nantinya, lanjut Jonni, akan ditugaskan untuk bergerak cepat dan sigap dalam merespons kejadian di lapangan, termasuk kecelakaan lalu lintas dan hambatan arus.
“Makanya ini ada tim urai kendaraan roda dua, jika sewaktu waktu ada gangguan lalu lintas kemacetan atau laka lantas ada yang cepat sampai ke lokasi dan bisa efisien,” katanya saat berbincang kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).
Jonni menekankan pentingnya peran edukasi dan penegakan hukum sebagai langkah awal dalam menciptakan lalu lintas yang aman dan lancar.
Mantan Kasat Lantas Polres Simalungun ini menuturkan siap membawa perubahan positif dalam pengelolaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Asahan. Dia juga memohon dukungan dari masyarakat agar turut serta menciptakan lingkungan berlalu lintas yang lebih tertib dan berkeselamatan.
"Kami akan fokus memberikan edukasi kepada masyarakat serta melakukan pendekatan humanis dalam penegakan hukum lalu lintas. Dukungan dari masyarakat sangat kami harapkan, karena ketertiban lalu lintas bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab kita bersama," ujar AKP Jonni.
Dikatakannya, wilayah Kabupaten Asahan, yang dilintasi oleh jalur strategis Jalinsum menjadi perhatian dan tantangan di kesatuannya.
"Jalur sepanjang kurang lebih 71 kilometer yang membentang dari Kecamatan Meranti hingga Pulo Raja dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan dan kemacetan," tuturnya.
Kondisi ini, menurut AKP Jonni, membutuhkan penanganan serius dan strategi yang tepat agar tidak menjadi ancaman bagi pengguna jalan.
"Asahan memiliki tantangan tersendiri karena letaknya di jalur utama Jalinsum. Volume kendaraan yang tinggi, khususnya kendaraan berat, membuat potensi kecelakaan dan kemacetan cukup besar, terutama di jam-jam sibuk," katanya.
Selain itu, pendekatan preventif melalui kegiatan rutin seperti edukasi masyarakat, komunitas, serta razia kendaraan akan terus digalakkan. Menurutnya, upaya ini penting agar kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas semakin meningkat dan dapat mencegah potensi pelanggaran serta kecelakaan.
“Membentuk budaya tertib lalu lintas, bukan hanya dengan menilang pelanggar, tapi juga dengan memberikan pemahaman. Razia bukan semata-mata untuk menindak, tapi juga sebagai pengingat bahwa keselamatan adalah hal utama," ucapnya.
Dengan kombinasi antara edukasi, tindakan penegakan hukum yang terukur, serta kesiapan operasional di lapangan, AKP Jonni optimis kehadirannya dapat membawa perubahan positif di wilayah Asahan.
Dia berharap sinergi antara kepolisian dan masyarakat dapat terus diperkuat demi mewujudkan lalu lintas yang lebih tertib dan selamat bagi semua pengguna jalan. (Perdana/hm18)