11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

8.000 Hewan Ternak Sumut Sembuh dari PMK

Deli Serdang, MISTAR.ID

Sebanyak 8.000 hewan ternak dari 14.000 yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Sumatera Utara (Sumut) dinyatakan sembuh. Sementara 17 ekor mati.

Namun, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi telah menyalurkan 10 ribu vaksin PMK secara serentak ke kabupaten/kota di Sumut. Hal tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan PMK yang menyerang ternak di daerah ini.

Total vaksin yang sudah tiba di Sumut sebanyak 11.600 vaksin. Sebanyak 1.600 vaksin tahap pertama sudah lebih dulu disalurkan ke daerah dan saat ini disalurkan 10.000 lagi secara serentak ke daerah kabupaten/kota.

Baca Juga:Sumut Butuh 2,2 Juta Vaksin PMK, Dinas Peternakan Ajukan ke Kementan

“Hari ini serentak kita bagikan dan lakukan vaksin, dan saya akan mengajukan kembali vaksin,” kata Edy saat meninjau vaksinasi PMK di Desa Klambir Lima Kebun, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (8/7/22).

Turut hadir Wakil Bupati Deli Serdang Yusuf Siregar dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap.

Edy menegaskan, kebutuhan kurban Sumut mencukupi. Saat ini tersedia stok 70 ribu ekor hewan kurban. Sementara kebutuhan hewan kurban di daerah ini sekitar 35 ribu sampai 40 ribu ekor saja.

“Sumut masuk provinsi keempat terbesar terpapar PMK, di Sumut dari 33 kabupaten/kota ada 19 kabupaten yang sudah terpapar, paling parah di Batu Bara. Sudah 14 ribu terpapar, sebanyak 8.000 sembuh dan 17 ekor mati,” kata Edy.

Baca Juga:70 Ekor Ternak di Sumut dalam Proses Penyembuhan PMK

Hewan ternak yang tertular kebanyakan masih dalam kategori yang ringan dan sedang. Sedangkan yang terpapar kategori berat masih minim sekali.

“Kalau binatang itu sudah kena sakit berat, dia harus dimatikan. Tetapi ada penggantinya, nanti dicatat. Dan sampai saat ini Sumut untuk kategori yang berat masih minim sekali,” bebernya.

Mengenai pemotongan kurban, Edy juga mengimbau agar lebih baik dilakukan di tempat pemotongan hewan. Hal itu dilakukan agar PMK tidak tersebar luas.

Para peternak juga diingatkan agar tidak sembarangan membeli obat untuk diberikan ke ternaknya. Karena pemerintah akan memberikan obat-obatan untuk ternak yang terserang PMK.

“Ada obat-obatan berupa antibiotik. Walaupun terbatas, itu sudah tersebar. Kita tidak memperjualbelika. Untuk itu peternak jangan sembarangan beli. Sudah kita siapkan. Jangan gegabah dan panik. Kita akan turun,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Edy juga ikut menyuntikkan vaksin langsung. Namun tetap dibantu dokter hewan. Juga meninjau kondisi sapi dan peternakan milik warga setempat. (iskandar/hm12)

Related Articles

Latest Articles