Saturday, February 8, 2025
logo-mistar
Union
SUMUT

50 SMA Gagal Ikuti Jalur SNBP, Disdik Sumut Arahkan Sekolah ke Jakarta

journalist-avatar-top
By
Saturday, February 8, 2025 19:59
43
50_sma_gagal_ikuti_jalur_snbp_disdik_sumut_arahkan_sekolah_ke_jakarta

Kabid SMA Disdik Sumut, M Basir Hasibuan. (f:ist/mistar)

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Sebanyak 50 SMA gagal melakukan pendaftaran Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) untuk mengikuti jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

Kepala Bidang SMA Disdik Sumut, M Basir Hasibuan menyebut pihaknya langsung mengarahkan agar sekolah yang bersangkutan segera berangkat bawa surat permohonan ke Kementerian di Jakarta.

Ia juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengirimkan surat kepada Kementerian untuk memohon kesempatan agar (pendaftaran) dibuka kembali sekitar setengah atau satu hari.

Basir mengaku prihatin, karena ternyata banyak sekolah yang terlambat menginput data nilai raport ke aplikasi PDSS.

Padahal, lanjutnya, panitia Kementerian telah membagikan flyer bahwasanya pengisian nilai PDSS dimulai sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2025. Dan sempat diperpanjang pada tanggal 1 dan 2 Februari pukul 15.00 WIB.

“Harapannya memang pak Menteri Pendidikan Tinggi khususnya memberikan kesempatan, setengah hari saja pun jadilah. Yang penting anak-anak ini punya kemampuan atau kesempatan untuk masuk ke dalam PDSS ini,” katanya melalui keterangannya, pada Sabtu (8/2/25).

Ia juga menekankan pentingnya jalur prestasi dalam seleksi perguruan tinggi negeri, terutama bagi sekolah dengan akreditasi A, yang berhak mengalokasikan 40 persen dari kuota bagi siswa berprestasi.

“Ini kasihan ini, 40 persen anak-anak kita yang masuk dalam eligible itu tidak bisa masuk dalam PDSS, dan tidak bisa mengambil peluang itu. Kasihan memang luar biasa lah,” tuturnya.

Menurut informasinya, sekitar 4.000 sekolah se-Indonesia bernasib sama. Di mana mimpi-mimpi para siswa yang berprestasi harus terkubur hanya karena kelalaian dari pihak sekolah.

Dinas Pendidikan juga berencana untuk melakukan evaluasi terhadap kepala sekolah yang terlambat menginput data tersebut, dengan kemungkinan pemberian peringatan keras, sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Minggu depan akan kami panggil kepala sekolah, kami minta keterangan,” ujarnya. (susan/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES