25.7 C
New York
Saturday, July 13, 2024

Tak Memiliki Hubungan Emosional, Tipis Peluang Edy Rahmayadi Didukung PDIP

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menentukan langkah di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2024.

Partai banteng itu masih memiliki banyak pertimbangan mencalonkan sosok yang akan bertarung pada 27 November mendatang.

Berbeda halnya dengan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), ditambah NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memberikan dukungan terhadap Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Baca juga:Prof Ridha Tolak Pinangan Edy Rahmayadi jadi Calon Wakil Gubernur Sumut

Sementara itu nama Edy perlahan-lahan meredup. Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu hanya berpeluang diusung PDIP, Hanura, Perindo serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Mujahiddin berpendapat, peluang PDIP mengusung Edy sangat tipis. Edy disebut tidak memiliki hubungan emosional langsung dengan partai yang dinahkodai Megawati Soekarno Putri itu.

“Kita tahu di Pilpres kemarin pun Edy bukan bagian dari PDIP. Dan di Pilgub Sumut yang lalu pun bertarung dengan PDIP. Jadi bukan ada hubungannya yang melekat juga (dengan PDIP),” kata Mujahiddin kepada mistar.id, Rabu (10/7/24).

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UMSU ini menilai, peluang tipis tersebut bisa saja berpihak kepada Edy, jika ada penghubung antara mantan Pangkostrad itu dengan elit PDIP.

Baca juga:Kembalikan Berkas sebagai Balon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi Berpeluang Diusung PDIP

“Kalau memang orang yang membawa (Edy) itu memang mempunyai semacam hubungan yang baik ke ibu (Megawati) atau pada level pengurus pusat, bisa jadi (diusung),” sebutnya.

Meskipun cukup berat, langkah itu harus ditempuh mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu agar dapat bertarung melawan Bobby. Mengingat PDIP dapat mengusung sendiri tanpa berkoalisi dengan partai lain dengan 21 kursi di DPRD Sumut.

Namun melihat tradisi PDIP di Pilgub Sumut, dukungan diberikan kepada kader ‘banteng’. Walaupun sosok bakal calon bukan kader, pada akhirnya PDIP menjadikan kader terlebih dahulu.

“Kemudian yang kedua, kalau pun yang diusung bukan kader, biasanya wakilnya harus kader. Karena bagi PDIP ini kalau kita melihat, yang terpenting adalah kerja mesin politik itu ya kan. Menguji kerja mesin politik itu,” ujar Mujahiddin.

Baca juga:Kembalikan Berkas ke PDIP Sumut, Rapidin Sebut Edy Rahmayadi Tamu Terhormat

Dalam situasi politik saat ini, Nikson Nababan lebih berpeluang diusung partai nomor urut 3 itu. Bupati Tapanuli Utara (Taput) 2 periode itu diketahui berniat maju di Pilgub Sumut 2024.

Seperti dalam pengalaman 2 kali Pilgub Sumut belakangan, PDIP kata Mujahiddin, justru mentransfer orang dari luar (Sumut). Misalnya Effendi Simbolon dan kemudian Djarot Saiful Hidayat.

Related Articles

Latest Articles