3. Poltracking Indonesia
Survei periode 1-7 Januari 2024 terungkap ada tren kenaikan tingkat keterpilihan Anies-Muhaimin. Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, elektabilitas pasangan itu naik 3,8 persen jika dibandingkan dengan periode Desember 2023.
Naiknya elektabilitas juga dirasakan Prabowo-Gibran sebesar 1,5 persen. Sementara Ganjar-Mahfud turun dari Desember 2023 ke Januari 2024 yakni 6,7 persen. Jajak pendapat hasilnya Prabowo-Gibran 46,7 persen, Anies-Muhaimin 26,9 persen, serta Ganjar-Mahfud 20,6 persen.
Baca juga:Hasto Usulkan Bentuk Komite Independen Periksa Hasil Survei
Jajak pendapat lewat wawancara tatap muka pada 1-7 Januari 2024, sampel 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
4. Indikator Politik Indonesia
Survei berlangsung pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 menampilkan Prabowo-Gibran mempunyai elektabilitas tertinggi yakni 45,79 persen. Unggul dibandingkan Anies-Muhaimin di 25,47 persen dan Ganjar-Mahfud 22,96 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menuturkan, hasil survei menandakan bahwa Pilpres 2024 belum tentu akan berlangsung 1 atau 2 putaran.
Baca juga:ASI Rilis Survei Terbaru Capres-Cawapres di Pulau Jawa
Dia menilai, Pilpres bisa berlanjut ke putaran kedua apabila elektabilitas Prabowo-Gibran stagnan dan tak berhasil menembus angka 50 persen. Jajak pendapat menyasar 4.560 responden terdiri dari 1.200 orang dari semua provinsi yang terdistribusi secara proporsional, serta over sample di 13 provinsi.
Ukuran sampel basis 4.560 responden mempunyai margin of error sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Hasilnya, Prabowo-Gibran 45,79 persen, Anies-Muhaimin 25,47 persen dan Ganjar-Mahfud 22,96 persen. (kcm/hm16)
