9.9 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Data Pemilih di KPU Diduga Bocor dan Dijual

Jakarta, MISTAR.ID

Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Agustiadi Bachtiar menyebutkan bahwa saat ini pihaknya sedang menyelidiki dugaan kebocoran data pemilih di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ia mengatakan, pihaknya mengetahui dugaan kebocoran data itu dari patroli siber dan saat ini Tim Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sedang bekerja.

Untuk mengusut masalah itu, Tim penyidik CSIRT Bareskrim sedang berkoordinasi dengan KPU. “Tim CSIRT saat ini langsung koordinasi dengan KPU,” ujarnya pada Rabu (29/11/23).

Baca juga: Soal Zonasi Pemasangan APK, KPU dan Kesbangpol Simalungun Akui Kesalahan

Sebelumnya, viral soal ‘threat actor’ bernama Jimbo telah membobol 204 juta data pemilih tetap (DPT) dari KPU dan menjual data itu.

Dugaan data bobol itu dibenarkan salah satu akun di media sosial X. Akun itu membuat cuitan bahwa threat actor bernama Jimbo menjual data-data dari KPU dengan bentuk nilai tukar 2 BTC (Bitcoin). Adapun harga 1 BTC setara dengan Rp 571.559.477.

Data itu memuat terkait informasi dari dua ratusan juta data personal, di antaranya meliputi nomor KTP, NIK, NKK, TPS, e-KTP, jenis kelamin, dan tanggal lahir. Data-data itu juga termasuk dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Kedutaan besar Republik Indonesia, dan Konsulat Republik Indonesia. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles