Tuesday, February 11, 2025
logo-mistar
Union
PERISTIWA

Luapan Sungai Padang Rendam Ratusan Rumah Tiga Kelurahan di Tebing Tinggi

journalist-avatar-top
By
Tuesday, February 11, 2025 12:34
165
luapan_sungai_padang_rendam_ratusan_rumah_tiga_kelurahan_di_tebing_tinggi_

Lurah Sri Padang Kecamatan Rambutan, Pipit Syahputra saat berada di lokasi banjir didampingi kepling setempat. (f: nazli/mistar)

Indocafe

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Banjir akibat luapan aliran Sungai Padang kembali merendam ratusan rumah warga yang terbesar di beberapa kelurahan di Kota Tebing Tinggi, Selasa (11/2/25). Banjir yang melanda kali ini merupakan banjir kiriman akibat tingginya curah hujan di hulu Sungai Padang yang berada di Kabupaten Simalungun.

Pantauan di lokasi, ratusan rumah yang terendam banjir terdapat di beberapa kelurahan diantaranya Kelurahan Sri Padang, Bandar Utama dan Kelurahan Badak Berjuang. Untuk lokasi terparah berada di Kelurahan Sri Padang dan Kelurahan Bandar Utama, dengan ketinggian air mencapai 30- 80 sentimeter.

Menurut salah seorang warga di lokasi, air mulai menggenangi pemukiman rumah warga sejak Selasa (11/2/25) sekitar pukul 06.00 WIB. "Setahu saya air naik sekitar pukul 06.00 WIB dan dalam setahun ini banjir sudah dua x merendam pemukiman rumah warga," ujar Ewan.

Namun, Ewan mengaku dia dan keluarga belum mengungsi, karena ketinggian air belum terlalu tinggi. "Kami masih tetap bertahan untuk menjaga barang-barang berharga sekaligus menunggu air banjir surut. Jika air makin naik, kami terpaksa akan mengungsi," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Sri Padang Kecamatan Rambutan, Pipit Syahputra mengatakan, wilayah itu memang rawan banjir.

"Untuk penanggulangannya kami sudah sering berkoordinasi dengan Pemko Tebing Tinggi ataupun pihak BPBD dan PUPR untuk dapat meningkatkan beronjong di bantaran Sungai Padang dan juga pintu-pintu air yang ada di Kelurahan Sri Padang," ujarnya.

Terkait penanggulangan terhadap warga yang terdampak banjir, Pipit menuturkan bahwa warga telah diimbau untuk mengungsi.

"Kami telah memberikan imbauan ke warga melalui kepling. Kami juga punya grup di lingkungannya dan menyampaikan kepada mereka untuk mengungsi. Hanya saja warga masih bertahan karena debit air masih bisa mereka atasi. Tapi kami dari pemerintah tetap mengimbau jika air semakin naik pihak di harapkan kepada warga untuk segera mengungsi," pungkasnya. (nazli/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar