Jakarta, MISTAR.ID
Tiga belas personel TNI dari Yonif Raider 300/Bjw yang sebelumnya ditahan telah dijadikan tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang bernama Defianus Kogoya di Papua Tengah.
“Sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Kristomei Sianturi kepada CNN Indonesia, Selasa (26/3/24).
Para prajurit yang menjadi tersangka itu saat ini ditahan sementara di Pomdam III/Siliwangi.
Diketahui, tindakan penganiayaan tersebut direkam dalam video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria berada di dalam sebuah drum yang berisi air.
Baca juga:Â Tusuk Debt Collector, Anggota Polisi di Palembang Dipatsus
Pria tersebut kemudian dipukuli secara bergantian dan bagian belakang tubuhnya disayat dengan senjata tajam.
Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan peristiwa penganiayaan terjadi pada 3 Februari 2024. Awalnya, ada tiga anggota KKB yang diduga hendak membakar puskesmas di Kabupaten Puncak.
“Anggota kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada kelompok KKB yang akan membakar puskesmas,” kata Mayjen Izak dalam konferensi pers di Subden Denma Mabes TNI, Jakarta Pusat, Senin (25/3/24).
Izak menjelaskan sempat terjadi kontak tembak antara tiga anggota KKB tersebut dengan TNI-Polri. Selanjutnya, ketiga anggota KKB berhasil ditangkap.
Setelah ditangkap, ketiga anggota KKB itu dibawa ke polres setempat. Satu dari anggota KKB bernama Warinus Kogoya kemudian meninggal dunia karena berusaha kabur dengan melompat dari mobil.
Baca juga:Â Isu Jokowi Titip Pratikno di Kabinet Prabowo Ditepis Istana
Tak hanya itu, lanjut Izak, dua anggota KKB lainnya juga sempat meloloskan diri tetapi berhasil ditangkap aparat di perbatasan Distrik Gome. Menurut Izak, setelah ditangkap, mereka dianiaya oleh sejumlah anggota TNI.
Ia mengklaim anggota KKB yang disiksa oleh prajurit TNI tersebut kini sehat dan telah dikembalikan kepada keluarga mereka.
“Setelah itu dibawa ke puskesmas, kemudian diobati dan dikembalikan ke masyarakat. Jadi sekarang ini mereka dalam kondisi baik sudah dikembalikan kepada keluarganya,” ucapnya. (CNN/hm22)
