“Setiap tahun, dana operasional yang dimaksud melebihi Rp 1 triliun. Ini jauh lebih tinggi dari aturan Kementerian Dalam Negeri. Persentase tertentu dari APBD,” ujar Alex.
Baca juga: KPK Unggah Hasil Sitaan Koin Emas Berwajah Lukas Enembe
Dilaporkan bahwa sebagian besar anggaran operasional dihabiskan untuk makan dan minum Lukas Enembe. KPK menyelidiki lebih lanjut dengan memeriksa beberapa lokasi yang tercantum dalam penerimaan dana operasi.
“Setelah diselidiki, sebagian besar uang itu dihabiskan untuk makan dan minum,” kata Alex.
“Bayangkan jika Rp 1 triliun dihabiskan untuk makan dan minum, yaitu Rp 1 miliar per hari untuk membeli makan dan minum,” lanjutnya.
KPK juga menemukan beberapa dugaan penyalahgunaan pertanggungjawaban dana operasional yang digunakan Lukas Enembe. Dia mengatakan banyak laporan pengeluaran tidak memiliki bukti yang jelas.
Baca juga: JPU Dakwa Lukas Enembe Terima Suap Rp 45,8 Miliar
“Tentu kami juga menemukan bahwa proses SPJ atau pertanggungjawaban dana operasional benar-benar tidak berjalan dengan baik. SPJ yang dibagikan hanya sebagai pengeluaran yang biasanya tidak disertai bukti pengeluaran,” kata Alex.
Sejauh ini, Lukas Enembe dijerat dengan 3 kasus korupsi mulai dari gratifikasi, suap hingga pencucian uang. (Mtr/hm21).
