Jakarta, MISTAR.ID
Terungkap dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) jika transaksi terkait judi online mulai Januari sampai Maret 2024 mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Saat ini total transaksi mencapai Rp 600 triliun.
“Tahun ini saja (3 bulan pertama/Q1) perputaran transaksi telah mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Jika dijumlah dengan periode tahun-tahun sebelumnya telah lebih dari Rp 600 triliun perputaran transaksinya,” ucap Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, pada Jumat (14/6/24).
Ivan ikut membeberkan transaksi perihal judi online itu dilakukan ke berbagai negara. Hanya dia tak menerangkan secara mendetail.
Baca juga:Maraknya Judi Online Berdampak Buruk Terhadap Ekonomi Keluarga
“Ya, ke sejumlah negara bervariasi nilainya, namun relatif signifikan semua,” paparnya.
Dia menyebut, kini ada tren penurunan mengenai transaksi judi online itu. Hanya kata Ivan, tetap harus diwaspadai perihal pola baru transaksi judi online tersebut.
“Kita memandang tren penurunan. Akan tetapi tetap diwaspadai pola-pola terkini, sebab demand yang besar, ada peluang naik melihat data Q1 2024,” kata Ivan.
“Sekarang ini bisa dikatakan sudah sukses dihambat dengan sinergitas antar lembaga yang semakin kuat kini, apalagi dalam Satgas di bawah pimpinan Menko Polhukam. Apabila penanganan tak serius dilakukan, data menampilkan kecenderungan jumlahnya akan semakin besar lagi,” tukasnya.
Baca juga:Sederet Kasus Judi Online yang Melibatkan Angota TNI/Polri
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan judi online sebagai salah satu langkah tegas dalam memberantas praktik judi online di tanah air.
Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto ditetapkan memimpin satgas tersebut. Penunjukan Hadi diperbuat lewat Keputusan Presiden (Keppres) yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Sedangkan Budi Arie ditunjuk sebagai Ketua Harian Bidang Pencegahan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi Ketua Harian Bidang Penegakan Hukum. (cnn/hm16)
