Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

PKS Evaluasi Rasa dan Menu Makan Bergizi Gratis

journalist-avatar-top
By
Wednesday, January 15, 2025 14:31
86
pks_evaluasi_rasa_dan_menu_makan_bergizi_gratis

PKS kritik makan bergizi gratis ala Prabowo yang sudah berjalan lebih sepekan. (f: CNN/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, memberikan catatan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama sepekan terakhir.

Netty menilai bahwa program andalan Presiden Prabowo Subianto ini perlu dievaluasi secara berkala. Dia memberikan beberapa catatan, mulai dari variasi menu, takaran gizi, hingga kualitas rasa makanan.

"Menu makanan harus lebih bervariasi, begitu juga kualitas rasanya perlu diperhatikan agar penerima MBG antusias dan tujuan pemberian MBG tercapai," kata Netty dalam keterangannya, Rabu (15/1/25).

Netty mengungkapkan bahwa dia menerima banyak laporan tentang sisa makanan karena siswa tidak menghabiskannya. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian. Ke depan, sekolah atau panitia dapat melakukan survei terkait menu-menu yang tidak disukai siswa.

"Penyedia MBG perlu melakukan survei menu-menu apa saja yang tidak disukai murid, sajikan porsi yang proporsional, makanan yang harus disajikan dalam kondisi hangat, serta kreativitas dalam penyajian," katanya.

Netty juga menyoroti infrastruktur yang belum memadai di beberapa daerah. Beberapa wilayah, menurutnya, memiliki keterbatasan dalam penyimpanan dan distribusi makanan. Dia meminta pemerintah segera memperbaiki kualitas infrastruktur untuk memastikan makanan sampai dengan baik.

"Untuk daerah-daerah yang masih menunda pelaksanaan program MBG, pemerintah harus mempercepat koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar pelaksanaan program ini merata di seluruh Indonesia," ujar Netty.

Masalah lain yang menjadi sorotan adalah sistem reimburse dalam pembiayaan program, di mana penyedia makanan harus mengeluarkan dana pribadi terlebih dahulu sebelum mendapatkan penggantian dari pemerintah. Netty menilai hal ini berpotensi memberatkan penyedia, terutama mereka yang memiliki keterbatasan modal.

"Oleh karena itu, perlu dikawal ke depannya dan dipastikan agar hak-hak penyedia makanan yang sebagian besar merupakan UMKM dapat dipenuhi dengan baik," ucap Netty.

Pemerintah menargetkan penerima program MBG pada Januari-Maret 2025 mencapai tiga juta orang. Sementara itu, ditargetkan hingga akhir 2025, penerima program MBG bisa menembus angka 19,47 juta orang. Pada sepekan awal, program MBG telah diterima oleh sekitar 600 ribu orang. (mtr/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar