Saturday, January 18, 2025
logo-mistar
Union
NASIONAL

BPS Klaim Tingkat Kemiskinan September 2024 Terendah Sepanjang Sejarah

journalist-avatar-top
By
Wednesday, January 15, 2025 14:59
92
bps_klaim_tingkat_kemiskinan_september_2024_terendah_sepanjang_sejarah

Kantor pusat BPS. (f:int/mistar)

Indocafe

Jakarta, MISTAR.ID

Persentase tingkat kemiskinan yang tercatat dalam Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada periode September 2024, menjadi tingkat kemiskinan terendah sepanjang sejarah.

Dimana angka kemiskinan pada periode tersebut sebesar 8,57 persen. Seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, pada Rabu (15/1/25).

“Tingkat kemiskinan pada September 2024 sebesar 8,57 persen ini menjadi pencapaian terendah di Indonesia sejak pertama kalinya angka kemiskinan diumumkan oleh BPS pada tahun 1960,” tuturnya dilansir media antara.

Pencapaian tersebut, kata Amalia, adalah pertama kalinya tingkat kemiskinan di Indonesia tercatat menyentuh angka 8 persen, yang mana sebelumnya selalu berada pada angka di atas 9 persen.

Dimana penduduk miskin di Indonesia pada September 2024 tercatat berjumlah sebanyak 24,06 juta orang atau turun sebanyak 1,16 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024.

Hal itu menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan pada September 2024 mengalami penurunan sebesar 0,46 basis poin dibandingkan dengan Maret 2024, yakni menjadi 8,57 persen dari sebelumnya 9,03 persen.

Sesuai wilayah tempat tinggal, kata Amalia, persentase penduduk miskin di perkotaan maupun pedesaan sama-sama mengalami penurunan. Namun masih terdapat disparitas kemiskinan yang lebar antara kedua wilayah.

Pada periode Maret 2024 hingga September 2024, jumlah penduduk miskin di perkotaan turun menjadi sebesar 590 ribu orang, sedangkan penduduk miskin di perdesaan turun menjadi sebesar 570 ribu orang.

Mengenai nilai Garis Kemiskinan yang menjadi dasar penentuan status kemiskinan penduduk, kata Amalia, secara total Garis Kemiskinan nasional pada September 2024 tercatat sebesar Rp595.242 per kapita per bulan.

Ia menuturkan, angka itu naik 2,11 persen dari Maret 2024 yang tercatat sebesar Rp582.932 per kapita per bulan.

Secara kewilayahan, Garis Kemiskinan perkotaan mencapai Rp615.763 per kapita per bulan, lebih tinggi dari Garis Kemiskinan pedesaan yang tercatat sebesar Rp566.655 per kapita per bulan.

“Garis Kemiskinan perkotaan naik sebesar 2,52 persen, atau lebih tinggi dari kenaikan Garis Kemiskinan pedesaan yang naik sebesar 1,47 persen dibandingkan kondisi Maret 2024,” pungkasnya. (ant/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES