Wednesday, April 16, 2025
home_banner_first
NASIONAL

Menko Pangan Minta Seluruh Daerah Ubah Sampah jadi Listrik

journalist-avatar-top
Selasa, 7 Januari 2025 22.20
menko_pangan_minta_seluruh_daerah_ubah_sampah_jadi_listrik

menko pangan minta seluruh daerah ubah sampah jadi listrik

news_banner

Surabaya, MISTAR.ID

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan meminta seluruh daerah mengadopsi sistem pengelolaan sampah yang mengubah sampah menjadi listrik, seperti yang dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Benowo, Surabaya, Jawa Timur.

“Surabaya telah menerapkan ekonomi sirkular, sebuah konsep untuk mengatasi permasalahan sampah dengan mengembalikan sampah yang dihasilkan dari konsumsi ke proses produksi,” jelasnya saat mengunjungi TPA Benowo, Selasa (7/1/25).

Ia pun meminta agar sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo ditiru di daerah lain guna mendukung ketahanan energi nasional, sejalan dengan program Asta Cita yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga:Larangan Impor Sampah Plastik pada 2025

Ia mencatat bahwa mengubah sampah menjadi listrik dapat membantu mengatasi masalah sampah di berbagai wilayah seiring dengan pertumbuhan populasi.

“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk, jumlah sampah juga semakin bertambah. Dengan sistem pengelolaan sampah ini, kota akan menjadi bersih dan polusi dapat dikurangi,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, proses pengelolaan sampah di TPA Benowo yang menggunakan teknologi sama dengan Singapura telah diakui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga:BRIN Olah Sampah Plastik jadi Bahan Bakar untuk Alsintan

“Kunjungan Menteri Hasan bertujuan untuk memastikan sistem pengelolaan sampah ini dapat diduplikasi di daerah lain. Kementerian KLHK juga menyampaikan bahwa pengelolaan sampah tidak boleh lagi menggunakan sistem pembuangan terbuka, tetapi harus berbasis teknologi,” imbuhnya.

Ia mengatakan, sistem pengelolaan sampah di TPA Benowo cukup efektif dalam mengatasi permasalahan sampah di Surabaya, karena mampu menghasilkan energi listrik dari sampah.

“Dulu waktu saya jadi wali kota, sampah di sini 1.400 ton per hari, sekarang sudah naik jadi 1.600 ton per hari. Ini karena jumlah penduduk yang bertambah dari 2,8 juta jiwa menjadi 3,2 juta jiwa,” ungkap Cahyadi.

Baca juga:Sampah Masalah Dunia, Nawal Lubis: Sumut Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Plastik

“Oleh karena itu, pengelolaan sampah ini dinilai efektif menghasilkan listrik dan zero waste,” imbuhnya.

Kota ini terus melaksanakan gerakan reuse (gunakan kembali), reduce (kurangi), recycle (daur ulang), dan replace (ganti) (4R) dalam pengelolaan sampah, dimulai dari melengkapi setiap dusun dengan bank sampah untuk memilah dan mengolah sampah secara terpadu.

“Kami memiliki bank sampah di setiap dusun untuk memilah dan mengolah sampah. Saya berharap sampah masyarakat dapat berkurang dari 1.600 ton menjadi 1.400 ton per hari,” kata Cahyadi. (ant/hm17)

REPORTER: