Jakarta, MISTAR.ID
Kasus korupsi penambangan timah ilegal di lokasi izin usaha pertambangan PT Timah Tbk di Bangka Belitung, masih menyeret sejumlah pihak. Informasi terbaru, Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa lima saksi dari pihak swasta.
Kelima yang diperiksa penyidik dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) antara lain, berinisial MRZ, ARM, SYN, YF, dan YS.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana, posisi pihak yang diperiksa adalah Direktur CV Semar Jaya Perkasa (SJP) berinisial MRZ.
Kemudian ada Kepala Teknik Tambang PT Menara Cipta Mulia (MCM), ARM. Ada karyawan CV Mutiara Alam Lestari berinisial YF. Lalu YS alias YGW diperiksa selaku pihak swasta. Terakhir SYN selaku Kuasa Direktur CV Mega Belitung.
Baca juga: Pemilik Sriwijaya Air Jadi Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah
“Kelimanya diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP PT Timah Tbk 2015-2022,” ungkap Ketut pada Senin (29/4/24).
Dalam pengusutan korupsi timah ini, kata Ketut, pihaknya sudah menetapkan 21 orang sebagai tersangka.
Tersangka terbaru diumumkan tim penyidik Jampidsus ke publik pada Jumat (26/4/2024) yakni Hendry Lie (HL) dan Fandy Lingga (FL). Keduanya merupakan kakak beradik selaku pendiri maskapai penerbangan Sriwijaya Air. Keduanya berperan atas nama PT Tinindo Inter Nusa (TIN).
Baca juga: Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Timah
Penyidik Jampidsus sebelumnya juga telah menetapkan suami artis Sandra Dewi sebagai tersangka, yaitu Harvey Moeis (HM) bersama pengusaha perempuan kaya-raya Helena Lim (HLM).
Sementara ada 6 penyelenggara negara, ikut terseret dalam kasus ini, yakni Kadis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung. Dan tiga tersangka dari jajaran direksi PT Timah Tbk.
Sejauh ini, total tersangka yang merugikan negara Rp 271 triliun itu sudah 21 orang. (republika/hm17)
