Jakarta, MISTAR.ID
Fenomena cuaca El Nino akan berlangsung setidaknya hingga paruh pertama tahun 2024, menurut perkiraan terbaru PBB, dengan curah hujan yang tidak biasa di seluruh Amerika Latin menyebabkan kekhawatiran bagi sektor pertanian.
Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang dikutip dari Reuters pada Kamis lalu, suhu permukaan laut Pasifik telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir.
“Dengan pemanasan yang lebih terasa di sepanjang pantai Amerika Selatan,” demikian laporan tersebut.
Baca juga : Bulog: EL Nino Hingga Harga Pupuk Mahal Picu Kenaikan Harga Beras
Prakiraan untuk kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan curah hujan lebih tinggi dari biasanya di negara-negara Kerucut Selatan di Peru dan Ekuador, serta Meksiko, serta kondisi kering yang terus berlanjut di Brazil, Guyana, dan Suriname.
Namun musim kemarau di Amerika Tengah saat ini diperkirakan hanya akan berlangsung hingga akhir tahun ini.
Laporan ini juga menyoroti bahwa pertanian, termasuk produksi tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan perikanan, merupakan kelompok yang sangat rentan karena sektor ini dapat menanggung 26% kerugian ekonomi dalam kondisi cuaca ekstrem dan hingga 82% pada tahun 2017 kasus bencana alam kekeringan.
