14.3 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Dorong Transisi Energi, PLN ‘Hilangkan’ Wacana Bangun Pembangkit Batu Bara 13 GW

Jakarta, MISTAR.ID

Sejumlah cara dilakukan PT PLN (Persero) dalam mendorong transisi energi. Seperti menghapus rencana pembangunan pembangkit listrik batu bara berkapasitas 13 gigawatt (GW).

Kebijakan itu dibuat karena dunia dihadapkan dengan permasalahan pemanasan global.

Direktur Utama (Dirut) PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, penghapusan rencana pembangunan pembangkit listrik batu bara di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) pada 2 tahun lalu.

Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, PLN Beri Diskon Tambah Daya Listrik

“Ketika kita mendesain RUPTL, telah menghapus ini 2 tahun lalu. Apabila pembangkit dibangun, maka selama 25 tahun mendatang ada emisi 1,8 miliar ton CO2, tapi kita menghindari emisi itu,” sebutnya di sela-sela ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (6/9/23).

Perusahaan listrik negara ini juga menukar pembangkit batu bara kapasitas 1,1 GW, dengan pembangkit energi baru terbarukan.

Menurut Darmawan, RUPTL yang sudah disusun sekitar 51,6 persen bersumber dari pembangkit energi terbarukan. Ini membuat RUPTL yang terhijau sepanjang sejarah.

“Ketika kita bangun RUPTL, dimana 51,6 persen, 21 sekian GW tambahan pembangkitnya itu berbasis energi baru terbarukan,” paparnya.

Baca juga: Cuaca Buruk, PLN Imbau Masyarakat Tidak Sering Gunakan Perangkat Elektronik

Darmawan menerangkan, RUPTL yang ada adalah perencanaan 10 tahun atau jangka pendek. Sementara jangka menengah bakal membangun transmisi hijau.

“Transmisi hijau diperlukan mengingat, wilayah yang memiliki sumber energi terbarukan tidak sama lokasinya dengan area yang mempunyai permintaan listrik,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan, wajib membangun green enabling transmission line. Kita bangun transmisi yang bisa mengevakuasi energi baru terbarukan di lokasi yang terpencil itu ke epicentrum of demand,” sebutnya. (dtk/hm16)

Related Articles

Latest Articles