Kalimantan Barat, MISTAR.ID
Sedikitnya enam orangutan dilepasliarkan di wilayah kerja Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Mentatai Resort, Divisi Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar).
Keenam primata yang dilepasliarkan itu milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan dirawat di Pusat Rehabilitasi Orangutan YIARI Ketapang antara tahun 2012 hingga 2020.
Wiwied Widodo, Kepala BKSDA Kalbar RM mengatakan, pelepasliaran orangutan ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian satwa dilindungi dan pemulihan populasi orangutan di alam liar.
Baca juga: BKSDA Sumut Translokasikan 4 Individu Orangutan Sumatera ke SRO CA Jantho Aceh
“Kegiatan ini menjadi puncak dari penyelamatan orangutan yang dimulai dari proses rehabilitasi sampai pada tahap mengembalikan ke habitatnya di alam,” kata Wiwied dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Kompas Rabu (28/6/23).
Wiwed pun juga menjelaskan, upaya mengembalikan orangutan ke habitat aslinya dengan tetap menjamin kesehatan hewan, perilaku, dan sifat liar yang normal merupakan proses yang panjang dan tentunya tidak mudah.
“Sudah selayaknya kita manusia tidak memelihara dan mengurung orangutan hanya karena alasan egois. Biarkan mereka bebas berkeliaran untuk menjaga keseimbangan alam,” jelas Wiwed.
Baca juga: Malnutrisi, BKSDA Sumut Evakuasi Satu Individu Orangutan Tapanuli
Lebih lanjut Wiwied menjelaskan, rangkaian operasi pelepasliaran sejak 22 Juni 2023 hingga 26 Juni 2023 di Situs Rehabilitasi YIARI Ketapang dimulai saat enam individu orangutan dilepasliarkan.
Keenam orangutan yang dilepasliarkan terdiri dari satu jantan dan lima betina.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya Andi Muhammad Kadhafi menambahkan, sejauh ini 69 orangutan telah berhasil direhabilitasi di kawasan tersebut. (Mtr/hm21).
