Medan, MISTAR.ID
Bus listrik mulai memberlakukan tarif Rp5.000 untuk penumpang umum, sedangkan pelajar, mahasiswa, lansia, dan penyandang disabilitas dikenakan tarif Rp3.000.
Meski tarif yang diberlakukan terbilang murah, fasilitas halte bus listrik yang beroperasi di Kota Medan itu dikeluhkan para penumpang. Salah satunya, karena tidak ada tempat duduk dan atapnya.
Seperti diungkapkan salah seorang penumpang, Maria Siregar, yang mengaku tidak nyaman saat menunggu kedatangan bus listrik, saat ditemui di Halte Jalan Iskandar Muda, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah.
“Tarif murah ya, sekali jalan Rp5.000, tapi gak nyaman karena harus berdiri lama di pinggir jalan karena tidak ada halte dalam artian hanya plang tanda saja,” katanya kepada mistar.id, pada Kamis (9/1/25).
Baca juga: Halte Bus Listrik di Depan Plaza Medan Fair Dinilai Sudah Tak Layak Pakai
Menurut Maria, kondisi halte tersebut kurang nyaman dan berisiko bagi keselamatan penumpang saat menunggu di jalanan yang ramai kendaraan.
“Kadang ada rasa takut kalau harus berdiri dekat jalan raya, apalagi di sini banyak mobil-mobil yang parkir di bahu jalan,” katanya.
Senada dengan Maria, salah seorang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang rutin menggunakan bus listrik mengungkapkan layanan yang diberikan pemerintah, yaitu bus listrik sudah baik.
Baca juga: Sehari Tanpa Kendaraan, ASN Pemko Medan Tak Terlihat Pulang Naik Bus Listrik
“Busnya bersih dan nyaman, tapi fasilitas lain seperti ini (halte) saya pikir perlu diperhatikan juga. Kami (penumpang) butuh tempat yang layak untuk menunggu, apalagi kalau hujan,” tuturnya.
Ia berharap agar pemerintah dapat segera membangun halte yang memadai di seluruh halte bus listrik di Kota Medan.
“Intinya sih agar masyarakat juga nyaman dan merasa aman menggunakan layanan ini. Kalau fasilitas di tambah, menurut saya lebih banyak yang tertarik naik bus listrik ini,” pungkasnya. (amita/hm27)
