Masih dia, tidak tertutup kemungkinan tim kuasa hukum bersama pihak keluarga akan mengambil langkah hukum.
“Mungkin nanti kami akan mengambil langkah hukum lain. Untuk sekarang ini kami minta pertanggungjawabannya saja dulu,” jelas dia.
Menurut dia, pihak sekolah diduga melakukan pembiaran terhadap kasus yang menimpa WS.
“Diduga pembiaran, karena kasus terjadi pada 3 Agustus 2023. Kami konfirmasi seminggu yang lalu. Sudah hampir sebulan. Seakan-akan membiarkan,” ucapnya.
Baca juga:Â Kemenkes Beri Sanksi Teguran ke RS Terkait Adanya Praktik Perundungan, Pengamat Sosial: Sudah Tepat
Wartawan mistar.id mencoba mengkonfirmasi masalah tersebut kepada Kepala Sekolah Dian Harapan Medan, Aprillia beberapa kali lewat pesan WhatsApp. Tapi yang bersangkutan tidak memberi respon.
Pada Kamis (31/8/23), wartawan mistar.id mencoba konfirmasi langsung dengan mendatangi sekolah yang berada di lantai 10 gedung Lippo Jalan Imam Bonjol Medan. Tapi seorang security sekolah bernama Agus Salim mengatakan kalau Aprillia sedang sibuk.
“Maaf bang, Ibu Aprillia sedang rapat tidak bisa ditinggal (rapatnya),” singkat dia. (Saut/hm20)
