Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin menanggapi rencana Shell yang akan menutup semua SPBU di Kota Medan pada tahun ini tidak akan memberikan gangguan besar bagi ekonomi Sumut.
“Karena kalau saya perhatikan Shell ini menyasar target konsumen yang segmented. Artinya konsumen pengguna pertamax dan dex series ke atas yang menjadi target pasarnya. Tidak seperti SPBU Pertamina yang menjual beragam produk, mulai dari produk subsidi hingga produk non subsidi,” jelas Gunawan.
Lanjutnya, dengan ditutupnya Shell juga tidak akan memperburuk antrian kendaraan yang beralih menggunakan SPBU Pertamina. Dan, dengan rencana ditutupnya Shell memang akan meningkatkan permintaan atau demand bagi BBM Pertamax maupun dex series ke pertamina.
Baca juga :Â Shell Dikabarkan Mundur dari Blok Gas Abadi Masela
“Saya menilai tidak akan memicu kelangkaan BBM, dan lompatan demand BBM non subsidi Pertamina masih akan mampu dipenuhi. Bahkan dengan rencana penutupan tersebut, tentunya Pertamina diuntungkan karena konsumen Shell akan beralih ke pertamina. Namun titik berat dari penutupan Shell itu bukan hanya menjurus pada keuntungan pesaing Shell. Akan tetapi kita harus fokus kepada alasan yang lebih besar kenapa Shell harus menutup semua SPBU yang ada di Kota Medan,” jelasnya.
Adapun dampak yang paling dirasakan adalah adanya potensi penambahan angka pengangguran. Kalau berasumsi bahwa satu SPBU maksimal mempekerjakan 6 orang.
Maka ada 54 orang potensi penambahan jumlah angka pengangguran. Namun yang tak kalah penting adalah jangan sampai penutupan SPBU ini lebih dikarenakan melihat prospek ekonomi Kota Medan.
“Tak sedikit bisnis yang ditutup di suatu daerah terpaksa dilakukan karena daerah tersebut sudah tidak lagi prospektif. Ini yang seharusnya digali pemerintah terkait dengan rencana penutupan SPBU Shell,” tandasnya.
Pemerintah Daerah harus mencari tahu alasan apapun yang nantinya bisa dijadikan sebagai rujukan, baik itu rujukan untuk pengembangan kebijakan selanjutnya atau rujukan pengetahun terhadap kondisi bisnis di suatu wilayah. (anita/hm18)
