Medan, MISTAR.ID

Kepala MAN 2 Model Medan, Wuri Tamtama Abdi menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi dalam proses penginputan data di aplikasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Ia menyebutkan yang menjadi kesalahan dalam proses penginputan data adalah pihak sekolah menggunakan Kurikulum Merdeka.

“Ada kesalahan-kesalahan yang terjadi di aplikasi, tapi kita tidak menyalahkan aplikasi, human error juga yang salah. Kami mohon maaf tapi ini tidak menjadikan masalah bagi kita,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (8/2/25).

Dengan kesalahan tersebut, Wuri mengaku langsung berkoordinasi dengan pihak terkait dan berangkat ke Jakarta pada Senin lalu. Ia bersyukur masalahnya kini teratasi.

“Kami mohon maaf untuk itu. Ini pelajaran berharga bagi kami. Menurut pandangan kami, kami juga salah, human error juga bisa salah. Dan aplikasi juga belum sempurna kita bisa track record bahwa juga ada kesalahan aplikasi yang sulit kita duga,” katanya.

Wuri menjelaskan, human eror yang dimaksud yakni analisa saat penginputan data sejak 13 Januari lalu. Kemudian kendala pada hari terakhir, tidak dapat mengupload data dan terjadi eror.

“Kemudian tim memutuskan untuk mengecek ulang apakah kesalahan di mana, kemudian dibongkar lagi kemarin yang ada beberapa item itu kurikulum kita bongkar di situ. Jadi sehingga kita mengalami keterlambatan ini,” kata Wuri menjelaskan.

Pertaruhkan Jabatan, Kepala MAN 2 Model Medan Siap Kawal Siswa

Wuri juga menyebutkan bahwa dirinya sempat memberikan pernyataan siap dicopot dari jabatan, asalkan semua murid terselamatkan (mendaftar SNBP). Hal ini disampaikannya saat bertemu Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi'i di Jakarta.

“Mudah-mudahan ke depan kita bisa mengawal. Saya juga sebagai kepala bisa lebih awas, bisa lebih perhatian dalam memandu atau mengontrol kegiatan yang ada di Madrasah kita ini,” ucapnya.

Ia juga meminta dukungan, saran serta evaluasi-evaluasi yang dibutuhkan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara. (susan/hm17)