21.3 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Sembari Menangis, Mahasiswi Unpri Komit Bertekad Lawan Ketidakadilan Kebijakan Kampus

Medan, MISTAR.ID

Salah satu mahasiswi Universitas Prima Indonesia (Unpri) yang menjadi korban pemecatan, Ria Angelina Sitorus menangis saat mereka menggelar konferensi pers, merespon video klarifikasi yang disebarkan petinggi kampus itu, di Jalan Sampul No 48 Ayahanda, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, pada Senin (3/7/23).

Ria mengatakan, dirinya menjadi satu korban yang mendapat sanksi sepihak dari pihak kampus. Saat konferensi pers itu, Ria mewakili teman-temannya yang menjadi korban kebijakan Unpri.

“Terlebih dahulu yang harus diketahui pihak Unpri, sanksi atas masalah ini, tidak hanya berdampak kepada kami pribadi. Namun juga kepada orang tua. Begitu juga orang tua teman-teman kami juga,” kata Ria sembari terus menangis.

Baca juga: Besok Mahasiswa Unpri Ngadu ke Polda Sumut Terkait Pemecatan Rekannya

Menurutnya, ada orang tua teman-temannya yang jatuh sakit ketika melihat anaknya turut berjuang untuk mengisipirasi rekannya yang lain karena apa yang disampaikan mahasiswa itu benar.

“Tetapi pihak kampus menunjukkan wataknya, karena mereka memiliki kekuasaan yang tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun,” tukasnya.

Dia juga menegaskan, pihaknya sebagai mahasiswa yang berintelektual hanya menjalankan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dimana setiap warga negara berhak berkumpul berserikat dan menyatakan pendapat.

Baca juga: Dipecat Buntut Tolak Tarif Parkir, Mahasiswa Unpri Tunggu Tindakan DPRD Sumut

Namun sebaliknya, pihak kampus malah membungkam mati aspirasi mahasiswanya sendiri. Dikatakan Ria, mereka hanya ingin mendapatkan haknya sebagai mahasiswa Unpri, termasuk fasilitas parkir. Dimana menurut mahasiswa, parkir sudah termasuk dalam uang kuliah, uang pembangunan dan uang kemahasiswaan.

“Namun kenapa pihak kampus masih membebankan lagi kepada mahasiswa,sehingga menimbulkan perlawanan. Jadinya, mahasiswa seolah pada posisi melawan kebijakan petinggi kampus. Padahal harusnya kampus bisa mengintropeksi kebijakannya dari aspirasi mahasiswa,” paparnya.

Ria kembali menegaskan, kemungkinan saat ini Unpri tidak berpihak kepada mereka. “Perlu ditegaskan sekali lagi, kami korban dari mahasiswa Unpri. Korban drop out (DO) atau sanksi lainnya akan melakukan upaya hukum, supaya hak dan keadilan berpihak kepada kami,” tegasnya. (saferius/hm16)

 

Related Articles

Latest Articles