15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Rp35,4 Triliun Total APBD Provinsi Sumut Mengendap di Bank

Medan, MISTAR.ID

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan, total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumut per 3 Agustus 2022 masih mengendap di bank sebanyak Rp35,4 tiliun.

Dari jumlah ini, dana APBD Pemerintah Provinsi Sumut yang ada di bank sebesar Rp7,4 triliun, dan dana APBD kabupaten/kota di bank sebesar Rp28 triliun.

Untuk itu, Gubenur Sumut meminta agar dana APBD ini segera dievaluasi mengapa anggaran ini belum direalisasikan di semester II, dan masa anggaran ini tersisa 4 bulan lagi.

Baca Juga:Gubsu Diminta Waspada Ancaman Krisis Pangan Dampak Krisis Global di Sumut

“Jadi, kita perlu evaluasi ini. Negara kita tidak sedang baik-baik saja. Bahkan lima hari lalu kita sudah diingatkan oleh Presiden Joko Widodo. Maka, ini perlu evaluasi bersama sehingga saya mengumpulkan pada OPD, bupati, wali kota se Sumut dan seluruh Forkopimda di sini. Ini perlu di evaluasi dan menjadi perhatian oleh kita,” jelas Edy dalam Rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Penyerapan Anggaran, PMK dan Narkoba bersama Forkopimda dan Bupati/Wali Kota se Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Kamis (25/8/22).

Edy menginginkan perbandingan kenapa kinerja Provinsi Sumut sangat berbeda jauh sekali dengan kabupaten/kota, khususnya di Jawa dan Bali.

Dikatakan Edy, penyerapan APBD paling rendah saat ini ada di Nias Barat sebesar 25%, disusul Padang Lawas baru 29%, Padang Sidimpuan baru 30%, Nias sebesar 31%, Labuhan Batu, Karo dan Nias Utara sebesar 33%, Toba dan Deli Serdang sebesar 34%, Pematang Siantar dan Samosir masih 35%.

Baca Juga:Usai Dilantik Gubsu, Puluhan Becak BSA Tunggu Wali Kota di Perbatasan Siantar

Daerah lainnya, Labuhanbatu Selatan dan Pakpak Bharat baru 37%, Batu Bara, Medan, Nias Selatan, Simalungun, Humbang Hasundutan, Padang Lawas Utara, dan Mandailing Natal baru 38%.

Lalu, Kota Binjai, Tebing Tinggi dan Sibolga baru 39%. Sementara itu, untuk Provinsi Sumatera Utara masih 41% sama dengan Tapanuli Selatan yang juga baru 41%.

Sedangkan untuk Langkat, Tanjung Balai, Dairi, Tapanuli Utara sebesar 42%. Serdang Bedagai sebesar 44%. Gunung Sitoli sebesar 45%.

Baca Juga:Gubsu Berpesan Anak Muda Harus Mempertahankan Kemerdekaan RI

Asahan sebesar 46% dan Tapanuli Tengah sudah 49%. Padahal Edy sudah menyurati kepada kabupaten/kota pada tanggal 2 Juni 2022 untuk memepercepat realisasi anggaran untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi di Sumut.

Melakukan realokasi, recofusing, untuk kegiatan pemberian bibit, bantuan saprodi, dan pelatihan bagi pelaku ekonomi.

“Jadi saya kumpulkan semua disini Kajari, Kapolres, Kapolda, Dandim dan lainnya,” pungkasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles