10.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ratusan Senjata Tradisional dari 8 Provinsi Dipamerkan di Medan

Medan, MISTAR.ID

Ratusan senjata tradisional atau senjata swarnadwipa dipamerkan di Museum Negeri Sumatera Utara di Jalan HM Joni Medan, Selasa (4/10/22). Pameran ini resmi dibuka dan akan berlangsung hingga 4 November 2022.

Edukator Museum Negeri Sumatera Utara Ivonne Visse Karina mengatakan pameran ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan bersama museum negeri yang ada di Sumatera. Tema yang diusung adalah senjata tradisional.

“Tahun ini, tuan rumahnya Sumatera Utara. Ada ratusan senjata tradisional yang dipamerkan dari 8 provinsi di Pulau Sumatera. Tema pameran adalah senjata tradisional dengan mengundang Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Temanya akan berubah setelah 8 provinsi menjadi tuan rumah. Tahun depan pameran digelar di Aceh,” sebutnya.

Baca Juga:Kemeriahan Pertunjukan Peresean di HUT RI ke 76 Secara Daring, Kesenian Tradisional Suku Sasak

Menurutnya, tema hikayat senjata swarnadwipa memiliki makna tersendiri.  Swarnadwipa adalah nama kuno Sumatera. Setiap daerah dalam hikayat senjata yang dimiliki, masing-masing memiliki keunikan.

“Paling unik itu dari Nias yang pegangannya terbuat dari gigi hewan dan juga perisai. Ada juga baju adatnya,” jelasnya.

Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk mengedukasi sejarah secara langsung kepada masyarakat Sumatera Utara, khususnya Kota Medan. Tujuannya agar masyarakat belajar sejarah. Tidak hanya teks book, tetapi bisa belajar langsung dengan melihat bendanya.

Baca Juga:Berselancar di Keindahan Pulau Nias yang Eksotik

“Orang berpikir selama ini senjata untuk berburu atau pertahanan diri dari perang. Padahal ini juga digunakan untuk adat tradisional,” tambahnya.

Pameran ini berlangsung selama satu bulan. Masyarakat dikenakan biaya masuk reguler untuk melihat koleksi senjata. Untuk itu, Ivonne mengajak masyarakat Medan datang ke museum.

“Siapa saja bisa melihat koleksi ini. Nantinya akan disimpan kembali ke Aceh. Koleksi lainnya yang bisa dilihat di Museum Negeri ini adalah etnografi, bagaimana untuk hidup orang zaman dulu, batu arca, prasejarah, pers juga ada,” sebut Ivonne.

“Hapus stigma bahwa berkunjung ke museum itu adalah hal kuno. Banyak ilmu yang bisa kita dapat di museum,” pungkasnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles