21.4 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Psikolog Irna Minauli: Peran Keluarga Sangat Penting dalam Pencegahan HIV-AIDS

Medan, MISTAR.ID

Psikolog asal Kota Medan Dra Irna Minauli MSi mengungkapkan kontribusi atau peran dari keluarga sangat penting dalam mencegah risiko penularan HIV/AIDS.

“Kontribusi keluarga terbukti sangat signifikan. Keluarga merupakan fungsi paling penting dalam mempengaruhi perkembangan anak, keluarga memberikan banyak faktor yang dapat melindungi remaja dari perilaku seksual berisiko,” terang Direktur Minauli Consulting Medan ini pada Mistar, Jumat (27/10/23).

Dijelaskan Irna, bahwa hubungan keluarga yang positif dapat memberikan rasa nyaman dan kepercayaan dari remaja sehingga mereka tidak perlu mencarinya di luar sehingga lebih rentan terhadap pengaruh negatif.

Baca juga:HIV/AIDS di Medan Tercatat 5.943 Kasus, Penyumbang Terbanyak Lelaki Suka Lelaki

“Komunikasi yang efektif tentang masalah seksualitas juga perlu dikembangkan sehingga anak menyadari risiko dari hubungan seksual yang tidak sesuai ajaran agama. Mereka juga perlu meningkatkan dan mendapatkan dukungan secara akademis sehingga ada kesibukan positif yang dapat membahagiakan dan membanggakan dirinya,” jabar Irna.

Dalam hal ini, ditekankan Irna juga orang tua juga perlu memonitori aktivitas rekan-rekan sebayanya. Sebab perilaku seksual berisiko biasanya terjadi dalam konteks sosial, dalam lingkungan pergaulan.

“Itu sebabnya orang tua perlu menjelaskan sejak dini tentang pentingnya memilih teman pergaulan yang baik. Semakin dini komunikasi antara orang tua dan anak terbentuk maka akan membangun komunikasi yang baik pula di masa remajanya. Peran ayah sebagai tokoh pendisiplin dan penegak moral menjadi sangat penting, terlebih bagi anak laki-lakinya,” sebut Irna.

Baca juga:Pentingnya Skrining HIV/AIDS Pada Ibu Hamil, Cegah Penularan ke Bayi

Ditambahkannya, saat ini banyak penelitian tentang ketiadaan peran ayah (fatherless) menemukan kaitannya dengan berbagai bentuk kenakalan remaja, termasuk pergaulan bebas serta penyimpangan seksual para remaja.

Seperti diketahui, angka HIV/AIDS di Kota Medan berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Medan tercatat sebanyak 5.943. Untuk perempuan tercatat sebanyak 1.241 kasus dan laki-laki ada sebanyak 4.702. Dari total kasus ini penyumbang terbanyak karena faktor Lelaki Suka Lelaki (LSL).

Seperti yang dikatakan Perwakilan KPA Kota Medan, L. Marsudi Budi Utomo yang menjadi narasumber dalam diskusi perkembangan ADHA di Kota Medan yang digelar Yayasan Peduli Anak Dengan HIV/AIDS di Medan, Rabu (25/10/23).

Baca juga:Terkait HIV/AIDS, Sahiva USU Rutin Gelar Edukasi Preventif ke Mahasiswa

“Dari data 5.943 tersebut tercatat ada sebanyak 3.042 kasus HIV/AIDS dikarenakan LSL. Angka ini cukup tinggi dan saat ini kita sedang mewanti-wanti agar LGBT atau Homoseksual ini tidak meningkat. Bahkan ini menjadi pembahasan kita juga di KPA Provinsi Sumut bagaimana mencegah penularannya agar tidak membesar,” jelas pria yang disapa Tom ini.

Mirisnya lagi dari kasus LSL ini tercatat untuk tingkat usia reaktif LSL ini dimulai dari usia 17 tahun. Artinya bila melihat angka ini ada tren peningkatan dari tahun ke tahun.

“Bagaimana kita mencegahnya? Maka, peran kita sebagai orangtua dan masyarakat harus menggerakkan lagi kekuatan keluarga. Kalau kita lihat saat ini peran keluarga sangat kecil. Berbicara tentang seks juga masih tabu. Padahal dari remaja bisa diberikan pendidikan seks atau dimulai saja mulai dari pendidikan mimpi basah dan haid,” jelasnya. (anita/hm17)

Related Articles

Latest Articles