Medan, MISTAR.ID
Pecahnya pipa Perumda Tirtanadi Jalan TB Simatupang membuat puluhan ribu kepala keluarga (KK) di Kecamatan Medan Sunggal di tak mendapat pasokan air bersih. Warga pun terpaksa mandi dengan air galon.
Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Kabir Bedi mengatakan, diperkirakan 30.000 KK atau setara 150.000 jiwa warga yang terdampak akibat pecahnya pipa air ini.
“Ini kan pipa besar ukuran 600 milimeter jadi sekitar 30.000 KK atau 150.000 jiwa lah kita bilang yang terdampak dan tak dapat air,” katanya saat diwawancarai Mistar.id, Kamis (16/11/23), usai melihat lokasi pecahnya pipa tersebut.
Baca Juga:Â Pipa Tirtanadi di Medan Sunggal Pecah Dihantam Alat Berat Proyek Drainase
Untuk menanggulangi kelangkaan air bersih akibat pecahnya pipa itu, Kabir Bedi mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan mobil tangki air pada warga terdampak.
“Ya penanggulangannya kita kirimkan mobil tangki ke warga gitu,” sebutnya.
Sementara itu, Nurni, salah seorang warga di kawasan itu, keluarganya terpaksa mandi dan memenuhi kebutuhan lain dengan membeli air isi ulang.
“Jadi kami mandi dan lain-lain pakai air galon sehari bisa habis 3-4 galon lah tergantung kebutuhan,” sebutnya pada Mistar.id
Menurut Nurni, air Perumda Tirtanadi sudah 3 hari tak mengalir ke rumahnya. “Terkadang hidup tapi mengalir kecil, paling cuma nampung bak kecil lah. Dan pagi tadi air mati lagi,” bebernya.
Baca Juga:Â OTT, Uang Tunai Rp25 Juta Disita dari Tangan Komisioner Bawaslu Medan dan Dua Rekannya
Terkait adanya mobil tangki air dari Perumda Tirtanadi, Nurni membenarkannya. “Iya memang ada, tapi kami ga dapat,” ujarnya nurni.
Nurni berharap dari kejadian ini harus bisa dievalusi agar dampak tersebut tak menjadi beban tambahan pada masyarakat.
“Ke depannya di pertimbangkan baik-baik, study kelayakan agar tak terjadi hal serupa, karena sangat mengganggu. Diminimalisir dampak kerusakannya,” harapnya. (Dinda/hm22)
